Latar belakang :kecacatan (disabilitas) adalah suatu gangguan, keterbatasan seseorang dalam beraktivitas hal ini menyebabkan seorang individu rentan mengalami penurunan kesehatan. Permasalahan terhadap penyandang disabilitas salah satu diantaranya adalah overweight. Overweight muncul sebagai akibat dari ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan, menciptakan surplus energi yang mengakibatkan terjadinya penimbunan lemak berlebih atau yang biasa kita sebut sebagai overweight. Metode :Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasy experiment terhadap 30 orang siswa SLB berusia 11-19 tahun yang mengalami kelebihan berat badan /overweight. Dalam penelitian ini tekhnik pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling, 30 orang Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok control. Analisis data menggunakan uji komparatif untuk mengetahui perbedaan bermakna dari nilai pretes dan postes yaitu sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa edukasi audiovisual dari kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok control yang tidak diberikan edukasi audiovisual. Hasil : uji analitik komparatif menunjukan perbedaan bermakna antara nilai pengetahuan siswa difabel tentang aktivitas fisik dan diet sehat mengalami peningkatan yang signifikan, terlihat dari nilaimean ranksebesar 0,00 sebelum pemberian edukasi kesehatan menjadi 13,0 sesudah pemberian edukasi kesehatan, dan perolehan nilai p Wilcoxon rank testsebesar 0,000 (p<0>Wilcoxonrank testdiperoleh sebesar 0,317 (p>0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi kesehatan tentang aktivitas fisik dan diet sehat pada siswa difabel melalui media audio visual dan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan siswa difabel tentang aktivitas fisik dan diet sehat. Kesimpulan : Edukasi kesehatan dengan metode audiovisual dan penyuluhan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap siswa difabel.