Abstract :
Penelitian membran nanofiber untuk pengaplikasian pembalut luka sudah banyak dilakukan, akan tetapi polimer yang sering digunakan untuk membuat membran nanofiber adalah poly (vinil alkohol) (PVA). Penelitian mengenai pembuatan membran nanofiber berbahan dasar polimer polyethylene oxide (PEO) untuk pengaplikasian pembalut luka masih jarang dilakukan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi membran nanofiber dengan polimer PEO yang dikombinasikan dengan aloe vera (AV) untuk pembalut luka. Larutan AV/PEO dibuat dengan menambahkan konsentrasi larutan AV sebanyak 0, 1, 2 dan 3 wt% ke dalam larutan PEO. Larutan kemudian di fabrikasikan untuk dijadikan membran nanofiber menggunakan electrospinning. Parameter yang digunakan yaitu menggunakan tegangan 9 kV, dengan jarak ujung jarum ke kolektor sebesar 14 cm dan diameter dalam jarum 0,8 mm. Morfologi nanofiber yang terbentuk kemudian dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), kemudian dilakukan uji mekanis menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan ASTM D882. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik membran nanofiber AV/PEO menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi larutan AV. Nilai kuat tarik tertinggi terjadi pada membran nanofiber dengan konsentrasi larutan AV 1 wt% dengan nilai tegangan sebesar 2,710 MPa. Perbandingan membran nanofiber dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan bahan PVA-AV menunjukkan bahwa membran nanofiber AV/PEO dapat bersaing dalam segi elastisitas. Membran nanofiber dengan konsentrasi larutan AV 1 wt% yang paling optimal dari semua variasi penambahan AV, hal tersebut dikarenakan memiliki sifat mekanis yang tinggi dan memiliki sifat anti bakteri yang terdapat pada larutan AV. Oleh karena itu, membran nanofiber AV/PEO dengan konsentrasi larutan AV 1 wt% berpotensi untuk dijadikan sebagai pembalut luka.