DETAIL DOCUMENT
Evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Helianthus annus L.) terhadap ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Hasanah, Uswatun
Subject
060704 Plant Pathology 
Datestamp
2018-01-05 02:26:28 
Abstract :
INDONESIA: Bunga matahari (Helianthus annus L.) merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber penghasil minyak. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama penting pada tanaman bunga matahari. Usaha pengendalian hama seringkali dilakukan dengan penyemprotan pestisida sintesis karena cara ini dianggap yang paling mudah untuk aplikasi dan hasil cepat dapat dilihat. Pemakaian pestisida sintesis secara terus-menerus akan menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti : berkembangnya ras hama yang resisten terhadap insektisida, resurgensi, terbunuhnya jasad sasaran seperti musuh alami hama (parasitoid dan predator) dan serangga berguna lainnya (penyerbuk, tawon). Dampak lain diantaranya adalah terjadi pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran udara, air dan tanah. Solusi untuk mengatasi masalah mengenai serangan hama terhadap tanaman bunga matahari salah satunya dengan varietas tahan (resisten), terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap insektisida kimia sintetis. Karena varietas tahan hama merupakan bagian integral dari pengendalian hama terpadu (PHT), sebab varietas tahan memiliki peran penting dalam mengurangi serangan hama dan penggunaan insektisida kimia sintetis. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai September 2010, di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan yaitu : Aksesi 50, 45, 36, 26, 25, 12, dan 1 dan 4 kali ulangan, apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. Data hasil penelitian meliputi : Mortalitas, umur Larva dan Pupa, berat Larva dan Pupa, Keperidian S. litura, dan kerapatan bulu daun (trikom) bunga matahari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa parameter mortalitas larva menunjukkan tingkat ketahanan yang tidak berbeda, tetapi berdasarkan parameter pertumbuhan terutama mortalitas pupa aksesi 12, 25, 36, dan 50 mempunyai tingkat ketahanan lebih tinggi dibanding dengan aksesi lain yaitu : 26, dan 45. ENGLISH: Sunflower (Helianthus annus L.) is one potential source of plant oil producer. Armyworm (Spodoptera litura F.) is an important pest on sunflower plants. Pest control business is often done by spraying pesticide synthesis because it is considered the easiest for the application and quick results can be seen. The use of synthetic pesticides on an ongoing basis will cause a negative impact on the environment, such as: the development race against insecticide-resistant pests, resurgence, killing the bodies of the target pests as natural enemies (parasitoids and predators) and other useful insects (pollinators, wasps). Other impacts include environmental pollution, including air pollution, water and soil. Solutions to overcome the problems of pest attack on sunflower crop one of them with resistant varieties (resistant), particularly to reduce dependence on synthetic chemical insecticides. Because of pest resistant varieties is an integral part of integrated pest management (IPM), because resistant varieties have an important role in reducing pest attack and the use of synthetic chemical insecticides. The study was conducted in July through September 2010, at the Laboratory of Research Institute for Tobacco and Fiber Crops (BALITTAS) Malang. The design used in this study was completely randomized design (CRD) with 7 treatments, namely: Accession 50, 45, 36, 26, 25, 12, and 1 and 4 repetitions, if there are real differences then followed by least significant difference test (LSD) 5%. Research data include: Mortality, age larvae and pupae, larvae and pupae weight, Keperidian S. litura, and the density of leaf hairs (trikom) sunflower. Based on the results of this study concluded that larval mortality parameter indicates the level of resilience that is not different, but based on growth parameters especially pupal mortality accessions 12, 25, 36, and 50 have higher survival rates compared with other accessions namely: 26, and 45. 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang