DETAIL DOCUMENT
Peran modal sosial Pondok Pesantren Sidogiri dalam mengembangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Muktirrahman, Muktirrahman
Subject
 
Datestamp
2018-03-06 08:48:37 
Abstract :
ABSTRAK Berdasar teori Putnam, modal sosial apabila dikelola dengan optimal dapat berperan terhadap perkembangan koperasi jasa keuangan syariah. Menurutnya, modal sosial mencakup empat unsur: jaringan, kepercayaan, nilai dan norma. Pondok pesantren yang sudah puluhan tahun berdiri memiliki potensi keempat unsur modal sosial dimaksud. Oleh karenanya, peneliti mengkaji bagaimana pengelolaan keempat unsur modal sosial itu pada Pondok Pesantren Sidogiri yang sudah berdiri sejak tahun 1745 M. Selanjutnya mengkaji bagaimana modal sosial Ponpes Sidogiri ini berperan terhadap pengembangan ekonomi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Maslahah dan BMT UGT Sidogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma penelitian dramaturgi, yakni fokus pada bagaimana peran modal sosial dalam pengembangan KJKS BMT Maslahah dan BMT UGT Sidogiri. Langkah-langkah penelitian diawali dengan pengumpulan data dari dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Selanjutnya dilakukan reduksi data dan dilanjut dengan pengecekan keabsahan data. Setelah itu dianalis dengan mengintegrasikan data dengan teori untuk kemudian sampai pada kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, dalam upaya optimalisasi pengelolaan modal sosial yang dimiliki, Ponpes Sidogiri melalui beberapa cara mengolah unsur-unsur modal sosial. a) Ponpes Sidogiri menjalin jaringan sosial dengan masyarakat, alumni, wali santri dan institusi keuangan. Jaringan tersebut diikat dengan kepercayaan. b) Kepercayaan itu dibangun dengan melakukan program-program internalisasi nilai dan pentingnya mencapai nilai. c) Nilai dimaksud adalah ?ibadil-Lah ash-Shalihin dan Barokah. Penanaman nilai dilakukan melalui program-program pengajaran, diskusi, pengajian rutin, dan sosialisasi pada rapat tahunan. Selain itu dalam masyarakat Ponpes Sidogiri dibuat aturan-aturan (norma) untuk mencapai nilai. d) Dalam mengelola norma kepesantrenan, Ponpes Sidogiri membuatkan tata tertib secara tertulis di samping norma tidak tertulis yang sudah jadi tradisi dan budaya di lingkungan masyarakat Ponpes Sidogiri. Kedua, Modal sosial Ponpes Sidogiri berperan mengembangkan BMT Sidogiri melalui unsur-unsurnya: a) Modal jaringan sosial berperan melahirkan BMT, menyediakan sumber daya insani (SDI) pengelola BMT dan memperluas pengembangan BMT dalam wujud penyebaran cabang atau capem dan penjaringan anggota dan nasabah; b) Modal kepercayaan sosial berperan menjadi pengikat kuatnya ikatan jaringan sosial tersebut; c) Modal nilai sosial berperan sebagai pemantik kepercayaan itu, dan; d) modal norma sosial berperan sebagai penjaga nilai agar tetap utuh. Selain itu, kepercayaan akan nilai dan telah berwujud menjadi aturan (norma), membentuk SDI pengelola BMT menjadi orang yang kredibel; dapat dipercaya, bertanggung jawab, jujur dan adil sehingga pengelolaan BMT lebih maksimal. ABSTRACT According to Putnam?s theory, when the social capital used optimally, it would have a role in developing the Islamic Financial Services Cooperation or called KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah). The social capital is concerns to four elements; network, trust (belief), value, and norm. Islamic boarding school which has existed tens of years ago potentially has four elements of social capital. Thus, the researcher examined how to manage those elements of social capital in Islamic boarding School of Sidogiri which has existed since 1745 M. Then, the researcher also considers how the social capital of Sidogiri Boarding School has a role toward the economy developing of KJKS BMT Maslahah and BMT UGT Sidogiri. This research used the qualitative approach and dramaturgi?s research paradigm, it focused on how the role of social capital through the expanding of KJKS BMT Maslahah and BMT UGT Sidogiri. The steps of data collection is started by collecting the data from the documentation, observation, and interview deeply. The next step is reduced the data and proceeded by verifying the validity of the data. Afterward is analyzed it by integrating the data with the theory as well till find the conclusion. The result showed that firstly, Sidogiri Boarding school get several ways of cultivate social capital elements to optimize its management of social capital. They are; a) Sidogiri interlace a social networking with citizens, alumnus, the student?s parents, and the financial institution. Those networking are banded by the trust; b) The turst is build by doing the programs of internalization value and the importance to got it; c) The value means ?ibadil-lah ash-shalihin and barokah. The Investing of the value through the education programs, discussion, learning of Islam, and socialization in meeting yearly. Moreover, the society of Sidogiri conducted the regulation (norm) to reach the value; d) In managing the norms of pesantren, Sidogiri establish the written regulation besides the unwritten one, which became a tradition and culture in Sidogiri environments. Secondly is the social  

File :
14800015.pdf
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang