DETAIL DOCUMENT
Uji in vitro pengaruh jenis tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus dan Pheretima aspergillum) dengan variasi suhu pengolahan (50o C, 60o C, dan 70o C) terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Purwaningroom, Dian Laila
Subject
060504 Microbial Ecology 
Datestamp
2015-08-05 04:34:23 
Abstract :
INDONESIA: Berdasarkan pengalaman empiris, cacing tanah dapat dijadikan obat berbagai penyakit pada manusia, salah satunya penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Hal ini diduga karena tubuh cacing tanah mengandung zat-zat antimikroba diantaranya enzim lysozyme, agglutinin, lytic factor dan lumbricin. Dewasa ini, untuk mempermudah pengobatan menggunakan cacing tanah, maka dibuatlah obat berbentuk serbuk/ tepung dengan bahan dasar cacing tanah. Namun kekurangtepatan pemilihan spesies dan suhu pengolahan akan menghasilkan tepung cacing yang kurang berkualitas dalam mengatasi gangguan bakteri Salmonella typhi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies dan suhu pengolahan yang optimal untuk pembuatan tepung cacing yang berguna dalam pengobatan penyakit typhoid fever. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor. Faktor pertama adalah jenis tepung cacing (spesies cacing Lumbricus rubellus dan Pheretima aspergillum). Faktor kedua adalah pemberian variasi suhu pengolahan (50oC, 60oC, dan 70oC). Data dianalisis dengan perhitungan Analisis Varians (Two Way ANOVA) jika menunjukkan beda nyata maka diuji lanjut dengan uji BNJ 5%. Uji F pada jenis tepung cacing menunjukkan Fhitung > Ftabel (0.05) yaitu 10,59 > 4,36. Uji F pada variasi suhu pengolahan menunjukkan Fhitung > Ftabel (0.05) yaitu 15,59 > 3,49. Tetapi tidak terdapat perbedaan yang nyata pada interaksi perlakuan jenis tepung cacing dan variasi suhu pengolahan. Hasil uji lanjut BNJ 5% jenis tepung cacing menunjukkan bahwa spesies Lumbricus rubellus lebih baik dan berbeda nyata dalam menghasilkan zona hambat dibanding Pheretima aspergillum. Pada uji BNJ 5% variasi suhu pengolahan didapatkan hasil yang berbeda nyata, suhu pengolahan yang terbaik adalah suhu 50oC. ENGLISH: Based on the empirical experience, earthworm can made one wonder drug on human diseased, one of it typhus disease that coused by Salmonella typhi bacteria. It is predicted because earthworm body contain antimicrobial substance which is lysozyme, agglutinin, lytic factor, and lumbricin. Recently, in order to make medicinal treatment by earthworm easy, some people make powder/flour medicine by raw product form earthworm. But unappropriate in species choosing and processing temperature will result earthworm flour that insufficiently qualified in settle bout of Salmonella typhi bacteria. So, this research intent to know species and optimal processing temperature for earthworm flour makings that beneficent deep diseased cure typhoid fever. This research constitute experimental research by use of Completely Random Design with 2 (two) factor. First factor is earthworm flour type (Lumbricus rubellus and Pheretima aspergillum species). Second factor is application of processing temperature variation (50oC, 60oC, and 70oC ). Data is analysed by Two Way ANOVA, if point out reality difference therefore tested by BNJ 5% test. F test on earthworm flour type points out F computing > F table (0. 05) which is 10,59> 4,36. F test on processing temperature variation points out f computing > F table (0. 05) which is 15,59> 3,49, but has no a marked difference on type conduct interaction earthworm flour and processing temperature variation. The result of BNJ?s tests 5%, earthworm flour types points out that species Lumbricus rubellus better and variably real deep result constraining zona to be appealed Pheretima aspergillum. On BNJ's tests 5%, processing temperature variations is gotten usufructs that different real, the best one processing temperature is 50o C. 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang