DETAIL DOCUMENT
Kerjasama antara pemilik usaha batako dan pengrajin batako tinjauan fiqh Madzhab Syafi’i: Studi di Dusun Simpar Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Muharromah, Nia Muthoharotul
Subject
 
Datestamp
2018-05-07 08:59:01 
Abstract :
INDONESIA: Di Dusun Simpar Desa Wringinanom terdapat praktik pembuatan batako. Kerjasama dilakukan antara pemilik usaha batako dan pengrajin batako sejak tahun 2008. Pada awalnya kerjasama dilakukan oleh dua orang yaitu pemilik usaha dan pengrajin batako. Karena semakin berkembangnya usaha pembuatan batako pekerja ditambah, dan sistem bagi keuntungannya telah berubah dengan sistem upah. Hal ini ditakutkan adanya gharar (ketidakjelasan pada akad) pada kerjasama yang berdampak pada pembagian keuntungan dan berpengaruh pada kerelaan para pihak yang terlibat dalam kerjasama. Akad yang dilakukan harus jelas, jenis akad apa yang diterapkan dalam kerjasama atau transaksi.Untuk itu penulis melakukan penelitian terhadap akad kerjasama yang digunakan. Apakah menggunakan akad mudharabah atau akad ijarah dengan dasar pihak yang melakukan kerjasama belum mengetahui akad kerjasama dalam islam. Sehingga dalam akad kerjasama jelas adanya dan tidak ada pihak yang dirugikan. Penulis menggunakan tinjauan fiqh madzhab syafi?i terhadap kerjasama yang dilakukan oleh pemilik usaha dan pengrajin batako dalam pengklasifikasian akad yang digunakan. Penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yaitu pertama, Bagaimana kerjasama antara pemilik usaha batako dan pengrajin batako di Dusun Simpar Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang?. Kedua, Bagaimana kerjasama pemilik usaha batako dan pengrajin batako di Dusun Simpar Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang tinjauan Fiqh Madzhab Syafi?i? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Kemudian, dalam analisis data dilakukan melalui tahap-tahap yaitu editing, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan pembuatan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka penulis menyimpulkan bahwa : 1) Dalam praktik kerjasama antara pemilik usaha dan pengrajin batako, perjanjian kerja dilakukan secara lisan, dengan prinsip saling tolong-menolong.2) Dalam pandangan Fiqh Syafi?i, praktik kerjasama yang dilakukan masuk dalam kategori ijarah. Dimana rukun dan syarat telah terpenuhi. ENGLISH: At Simpar, Wringinanom Village, there is a brick production. Coperation between the business owner and the brick craftsman has been built since 2008. In the beginning, the cooperation was built by two parties; the business owner and the brick craftsmen. Since the brick production has significantly developed in number, the number of craftsmen was increased and the profit system has been changed to the wages system. This is done due to the fear of gharar (unclear covenant) in the cooperation that impacts on the profit sharing as well as the willingness of those who are involved in the cooperation. Covenant which is done must be clear regarding to what kind of covenant applied in the joint venture or transaction is. Concerning on this case, the researcher conducted a research on the covenant which is used whether it is mudharabah or ijarah in which the parties who build the cooperation have not known yet the principle of cooperation covenant in Islam. Thus, in the cooperation, the covenant is clear and there is no party who gets loss. The researcher used the perspective of Syafi?i Madhhab Fiqh on the cooperation built by the business owner and the brick craftsmen in the covenant classification which is used. There were two research problems in this study. First, how is the cooperation between the owner of brick production and the brick craftsmen at Simpar, Wringinanom Village, Poncokusumo District, Malang Regency? Second, how is the cooperation between the owner of brick production at Simpar, Wringinanom Village, Poncokusumo District, Malang Regency viewed from Syafi?i Madzhab Fiqh? This research was an empirical research employing descriptive qualitative approach. The data sources were primary and secondary data which were collected through interview and observation. Then, the data were analyzed through some steps including editing, classifying, verifying, analyzing, and conclusion drawing. The results revealed that: 1) In the cooperation practice between the owner of brick production and the brick craftsmen, the job contract was done orally under the principle of mutual aid. 2) From the perspective of Syafi?i Fiqh, the practice of cooperation belongs to ijarah in which the principle and terms have been applied. 

File :
13220065.pdf
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang