DETAIL DOCUMENT
Implementasi sistem kemitraan usaha pengrajin sepatu di Kabupaten Mojokerto
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Ihsan, Ahmad Rofi’ul
Subject
 
Datestamp
2018-04-27 02:58:24 
Abstract :
INDONESIA: Di Indonesia, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran strategis yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dibuktikan dengan adanya penyerapan tenaga kerja dan kontribusi PDB yang tinggi dari sektor UMKM. Kabupaten Mjokerto adalah salah satu daerah yang memiliki potensi di sektor UMKM, dan yang menjadi icon UMKM adalah usaha sepatu. Dalam perjalanan usahanya pengrajin sepatu mengalami beberapa kendala yang mengerucut pada permasalahan permodalan dan pemasaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa pengrajin memilih menjalin kemitraan sebagai solusi. Kemitraan yang terjalin di antara pengrajin dan pihak mitra berjalan secara mandiri, sehingga di antara pengrajin satu dengan yang lainnya memiliki pihak mitra yang berbeda-beda. Ada pengrajin yang menjalin kemitraan dengan pabrik, grosir, juragan, maupun pengepul kap sepatu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang mencoba untuk memaparkan hasil penelitian mengenai bagaimana implementasi kemitraan system kemitraan yang dilakukan pengrajin dengan pihak mitra serta dampak dari kemitraan terhadap pendapatan pengrajin. Subjek dalam penelitian ini adalah pengrajin sepatu yang menjalin kemitraan dan objeknya adalah pola kemitraan yang terjalin. Dalam penelitian ini terdapat 18 pengrajin yang menjadi responden. Tekhnik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga metode yakni, wawancara, pengamatan dan dokumen yang kemudian keabsahan data diuji dengan metode triangulasi. Adapun analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yakni : Hasil penelitian ini yang menjelasakan bahwa dari keempat aspek atau unsur kemitraan (kemudahan aspek permodalan, pemasaran, pelatihan, dan pengelolaan usaha) hanya ada dua aspek kemitraan yang terlaksana yakni kemudahan aspek pemasaran dan permodalan. Dampak dari kemitraan ini membuat pendapatan pengrajin menjadi lebih jelas dan stabil. Namun kemitraan yang berlangsung belum bisa berjalan maksimal, karena di sini pihak pengrajin sangat menggantungkan usahanya terhadap pihak mitra, sehingga perlu adanya peran dan perhatian dari pemerintah untuk menjadi penengah agar kemitraan yang terjalin di antara pihak mitra maupun pengrajin benar-benar bisa maksimal dan menguntungkan kedua belah pihak, khususnya bagi pengrajin. ENGLISH: In Indonesia, micro, small and medium enterprises (MSMEs) have a significant strategic role in national economic development. This is depicted by the absorption of work force and high contribution of GDP from the MSME sector. District of Mojokerto is one of the areas that have high potential in the MSME?s sector, and the icon of MSMEs in the District is shoe production. In the course of production, the shoemaker experienced some constricting constraints on the problem of capital and marketing. To overcome these problems, some craftsmen choose to establish partnerships as a solution. The partnerships that exist between the craftsmen and the partners run independently, so that among the artisans one with the other has different partner parties. There are craftsmen who make partnerships with factories, wholesalers, skipper, as well as shoe collectors. This research is a type of qualitative research that tries to explain the results of research on how the partnership system implemented by craftsmen with partners and the impact of partnership on the income of craftsmen. Subjects in this research is a shoe craftsman who establish partnerships and the object is the pattern of partnership that is interwoven. In this study there are 18 craftsmen who became respondents. Technique of data retrieval is done by using three method that is, interview, observation and document which then the validity of data is tested by triangulation method. The data analysis is done by using three methods, namely: data reduction, data display, and verification. The results of this study explains that from the four aspects or elements of partnership (ease of capital aspect, marketing, training, and business management) there are only two aspects of partnership that accomplished the ease of marketing and capital aspects. The impact of this partnership makes the craftsmen income more clear and stable. However, the partnership has not been able to run maximally, because here the craftsmen are very dependent on their business partners. Therefore, the role and attention of the government to mediate is needed, so that the partnerships established between the partners and craftsmen really can be maximized and benefit both sides, especially for craftsmen. 

File :
12510060.pdf
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang