DETAIL DOCUMENT
Potensi beberapa bentuk sediaan pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) terhadap gambaran histologis dan kadar antioksidan pankreas tikus putih (Rattus norvegicus (L.) yang diinduksi aloksan
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Hakim, Arif Luqmanul
Subject
060807 Animal Structure and Function 
Datestamp
2015-08-10 01:34:16 
Abstract :
INDONESIA: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sediaan yang diolah secara tradisional mampu memperbaiki histologis pankreas yang diinduksi aloksan, kadar antioksidan dibandingkan dengan bentuk ekstrak pegagan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama dalam penelitian ini adalah sediaan daun pegagan yang terdiri atas 3 bentuk sediaan yaitu bentuk ekstrak, air rebusan dan segar. Faktor kedua adalah lama pemberian sediaan daun pegagan (28 hari dan 42 hari). Perlakuan dalam penelitian adalah tikus tanpa perlakuan (kontrol negatif) , tikus tanpa pemberian pegagan (kontrol positif), tikus nekrosis yang diberi ekstrak pegagan selama 28 dan 42 hari, tikus nekrosis yang diberi pegagan segar selama 28 dan 42 hari dan tikus nekrosis yang diberi air rebusan pegagan selama 28 dan 42 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA Two Way. Apabila analisis menunjukkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ 1%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian berbagai bentuk pemberian bentuk sediaan pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) yaitu bentuk ekstrak, daun segar dan air rebusan berpengaruh terhadap perbaikan histologis Pankreas yang diinduksi aloksan dan dapat meningkatkan kadar antioksidan SOD, serta menurunkan kadar MDA hasil dari radikal bebas pada tikus yang diinduksi aloksan, karena di dalam tumbuhan pegagan mengandung bahan aktif flavonoid yang berupa quersetin sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan hormon insulin serta memperbaiki sel-sel pulau langerhans pankreas. ENGLISH: The purpose of this study was to determine whether the preparations were processed traditionally able to repair the alloxan-induced pancreatic histologic, levels of antioxidants compared to other forms of Centella asiatica extract. This study is an experimental research using completely randomized design factorial pattern consisting of 2 factors with 3 replications. The first factor in this study is the dosage of gotu kola leaves are composed of three dosage forms is the form of extracts, boiled water and fresh. The second factor is the duration of administration dosage of gotu kola leaf (28 days and 42 days). Treatment of the mice in the study were untreated (negative control), mice without the administration of Centella asiatica (positive control), rats were given extracts of Centella asiatica necrosis for 28 and 42 days, the mice were given fresh gotu kola necrosis for 28 and 42 days, and rats were given water necrosis stew gotu kola for 28 and 42 days. The data obtained were analyzed using two-way ANOVA. If the analysis shows a significant effect, then continued with 1% HSD test. The results of this study indicate that the provision of various forms of administration dosage forms gotu kola (Centella asiatica (L.) Urban) is a form of extract, fresh leaves and boiled water affect histologic improvement alloxan-induced pancreatic and can increase levels of antioxidants SOD, and decreased levels of MDA results of free radicals induced in rats alloxan, because in the gotu kola plant containing the active ingredient in the form quersetin flavonoids as antioxidants that can protect the body against free radicals that can lower blood glucose levels and improve insulin and improve Langerhans islet cells of the pancreas. 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang