DETAIL DOCUMENT
Induksi kalus daun Ashitaba (Angelica Keiskei Koidzumi) dengan penambahan kombinasi Naphthalene Acetic Acid(NAA) dan Benzyl Amino Purin(BAP) secara in vitro
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Aslikhah, Ismi Anni
Subject
 
Datestamp
2018-07-30 07:07:18 
Abstract :
INDONESIA: Ashitaba (Angelica keiskei Koidzumi) merupakan tanaman herbal yang berasal dari pulau Hacijo jepang. Tanaman ini mengandung senyawa alkaloid, saponin, dan glikosida dalam kategori kuat. Ashitaba berfungsi sebagai antitumorigenik, mencegah infeksi, meringankan diabetes, anti kanker, anti bakteri dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Naphthalena acetic acid (NAA) dan konsentrasi Benzyl Amino Purine (BAP) serta kombinasinya dalam menginduksi kalus daun ashitaba. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam menginduksi kalus metabolit sekunder. Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor, 25 kombinasi perlakuan dalam 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA, yaitu 0 mg/l, 0.2 mg/l, 0.4 mg/l, 0.6 mg/l, dan 0.8 mg/l. Faktor kedua adalah konsentrasi BAP, yaitu 0 mg/l, 0.5 mg/l, 1 mg/l, 1.5 mg/l, dan 2 mg/l. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang akan dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur dengan ? = 5% dan diuji lanjut menggunakan DMRT dengan taraf signifikansi 5%, serta uji regresi korelasi. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,6 mg/l NAA memberikan pengaruh nyata terhadap induksi kalus daun ashibaba, yaitu 9 HST, presentase eksplan berkalus 18,33% dengan berat basah kalus 44,09 mg. Konsentrasi 1,5 mg/l BAP berpengaruh nyata pada induksi kalus daun ashitaba, yaitu 11 HST, presentase eksplan berkalus 20,33% dengan berat basah kalus 51,43 mg. Konsentrasi 0,6 mg/l NAA + 1,5 mg/l BAP juga menunjukkan pengaruh nyata pada induksi kalus daun ashitaba, yaitu 10 HST, dan presentasi eksplan berkalus 28% dengan berat basah kalus 72,2 mg/l, dengan kalus berwarna putih kehijauan bertekstur kompak. ENGLISH: Ashitaba (Angelica keiskei Koidz.) is a herbal plant from Hacijo Japan. It is contain many of alkaloid, saponins, and glycoside. Ashitaba serves as anti-tumorigenic, prevents infection, relieves diabetes, anti-cancer, anti-bacterial, etc. This research purpose is to determine the effect of NAA concentration, BAP concentration and it?s combinations to inducing callus of ashitaba leaves. So can use as reference to inductions metabolit secondary callus. This research design was experimental research, using a complete randomized design (RAL) of 2 factors, 25 treatment combinations in 3 replications. The first factors were NAA concentrations, ie 0 mg / l, 0.2 mg / l, 0.4 mg / l, 0.6 mg / l, and 0.8 mg / l. The second factors were BAP concentration, ie 0 mg / l, 0.5 mg / l, 1 mg / l, 1.5 mg / l, and 2 mg / l. The data obtained in the form of quantitative data were analyzed using two way ANAVA with ? = 5% and tested continued using DMRT with 5% significance level, and correlation regression test. Qualitative data were analyzed using descriptive analysis. The results showed that there was an effect of additional of various concentrations of NAA and BAP on callus induction of ashitaba leaves. Concentration of 0,6 mg/l NAA influence is 9 day after planting, and the percentage of callus growth is 18,33% and weight callus is 44,09 mg. concentration of 1,5 mg/l BAP influence is 11 day after planting, percentage of callus growth is 20,33% and weight callus is 51,43 mg. Concentration 0,6 mg/l NAA + 1,5 mg/l BAP influence is 10 day after planting, percentage of callus growth is 28% with weight of callus is 72,2 mg/l, and color of callus is white greenery with compact texture. 

File :
13620055.pdf
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang