DETAIL DOCUMENT
Pengaruh pemberian 2,4-Dichlorophenoxy Acetic Acid (2,4-D) dan Benzyladenine (BA) terhadap induksi kalus embriogenik daun Ashitaba (Angelica keiskei)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Fithrotin, Yuli
Subject
 
Datestamp
2018-07-26 08:41:59 
Abstract :
INDONESIA : Tanaman ashitaba (Angelica keiskei) merupakan tanaman yang potensial sebagai tanaman obat untuk penyembuhan berbagai penyakit. Perbanyakan tanaman ashitaba di Indonesia masih dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan biji dari tanaman yang berumur 3-4 tahun. Butuh waktu yang lama untuk mendapatkan biji yang digunakan untuk perbanyakan. Kultur kalus embriogenik merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk penggandaan bibit secara masal dalam waktu singkat. Keberhasilan kultur kalus bergantung pada peran zat pengatur tumbuh auksin (2,4-D) dan sitokinin (BA) yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian 2,4-D dan BA serta interaksi keduanya pada pertumbuhan kalus embriogenik ashitaba. Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 16 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini ada dua faktor yaitu: konsentrasi 2,4-D meliputi (0mg/L; 0,5mg/L; 0,75mg/L dan 1mg/L) dan konsentrasi BA meliputi (0mg/L; 0,5mg/L; 1mg/L dan 1,25mg/L). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis variasi (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Hasil ANAVA menunjukkan 2,4-D dan BA serta interaksi keduanya memberikan pengaruh nyata terhadap induksi kalus. Perlakuan 2,4-D 0,75mg/L berpengaruh nyata terhadap Induksi kalus yaitu 11,01 HST dengan berat basah kalus 0,1788g dan persen ekplan berkalus 43,27%. Perlakuan BA 1mg/L dapat menginduksi kalus 16,02HST dengan berat basah kalus 0,23617g dan persen ekplan berkalus 50,56%. Perlakuan interaksi 1mg/L BA + 0,75mg/L 2,4-D menginduksi kalus pada 14,01HST dengan berat basah kalus 0,3135g dan persen ekplan berkalus 66,6%. Pengamatan morfologi dan anatomi kalus embriogenik ditunjukkan dengan kalus berwarna putih kekuningan bertektur remah serta memiliki vakuola berukuran kecil, mengandung butir pati dan memiliki inti besar. ENGLISH : Ashitaba (Angelica keiskei) plant is a potential plants for healing various kind of diseases. Propagation of Ashitaba in Indonesia is still doing conventionally using seeds from plants around 3-4 years old. It took a long time to get seeds that used for propagation. Induction of embryogenic callus is an alternative that can be used to propagate the seeds in a short time massively. The success of callus induction depends on growing regulatory substances Auxin (2.4-D) and cytokinin (BA) that given. This research aims to know the effect of giving 2.4-D and BA also the interaction both of them on embryogenic callus induction. This study was experimental and using a completely randomized design (CRD) with 16 treatment combinations and 3 replications. The treatments in this study were two factors: First factor is 2,4-D concentration including (0mg/L; 0,5mg/L; 0,75mg/L and 1mg/L) and second factor is BA concentrasion including (0mg/L; 0,5mg/L; 1mg/L and 1,25mg/L). Data were analyzed using Analysis of Variants (ANOVA) and followed by DMRT 5%. The results of ANOVA showed that 2,4-D and BA and the interaction both of them have a real effect to callus induction. Concentration of 2,4-D 0,75mg/L influence in 11,01 the day after plant, weight callus is 0,1788gr and the percentage of callus is 43,27%. Concentration of BA 1mg/L influence in 16,02 the day after plant, weight callus is 0,2361gr and the percentage of callus is 50,56%. And the interaction of 1mg/l BA + 0,72mg/l 2,4-D can induce callus in 14,01 the day after plat with wet weight of callus 0,3135g and percentage of callus is 66,6%. The morphology and anatomy observation showed that embriogenic callus is white-yellowish color and the texture is crumb, also have a small vacuoles, contain of starch grains and have large nucleus. 

File :
13620070.pdf
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang