DETAIL DOCUMENT
Kepadatan populasi cacing tanah di perkebunan apel konvensional dan semiorganik Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Inayah, Shinta Qoriatul
Subject
 
Datestamp
2018-07-26 07:39:33 
Abstract :
INDONESIA: Tanaman apel (Malus sylvestris Mill) merupakan salah satu tanaman yang berperan penting bagi pemenuhan gizi masyarakat dan pendapatan petani. Sistem pertanian intensif dengan input pupuk dan pestisida sintesis yang tinggi yang dilakukan petani pada budidaya apel selama puluhan tahun berdampak pada lingkungan. Dampak pada lingkungan yang ditimbulkan antara lain degradasi lahan, pencemaran (udara, tanah, dan air), dan penurunan keanekaragaman hayati. Salah satu jenis fauna tanah yang memiliki peranan penting pada kesuburan tanah adalah cacing tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kepadatan Populasi Cacing Tanah di Perkebunan Apel Konvesional dan Semiorganik Kecamatan Bumiaji Kota Batu Penelitian ini dilakukan di perkebunan apel konvesional dan semiorganik Kecamatan Bumiaji Kota Batu, pada bulan Mei 2017, menggunakan metode eksplorasi, Pengambilan sampel dengan menggunakan transek garis sepanjang 50 m, pada setiap garis dibuat 10 titik dengan secara sistematis dengan jarak 5m. Cacing tanah yang di dapat kemudian diidentifikasi di Laboratorium Optik Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Identifikasi menggunakan buku Dindal (1990) dkk, Analisis data menggunakan program past 3,14. Hasil penelitian di dapatkan jumlah cacing tanah 2 Ordo 3 Famili dan 3 Genus. Kepadatan cacing tanah tertinggi di perkebunan apel konvensional yaitu genus Pontoscolex dengan nilai 250,67 individu/m^3 sedangkan kepadatan terendah adalah genus Drawida yaitu 1,78 individu/m^3 dan kepadatan cacing tanah di perkebunan semiorganik tertinggi yaitu genus Pontoscolex dengan nilai 798,22 individu/m^3 sedangkan kepadatan terendah didapatkan dari genus Pheretima yaitu 5,33 individu/m^3. Korelasi antara faktor fisika-kimia tanah dengan kepadatan cacing tanah menunjukan korelasi positif pada genus Pontoscolex dan Drawida dengan faktor Suhu, Kadar Air, pH, Bahan Organik, C/N, C-Organik, Fosfor, Kalium. Pada Genus Pheretima tidak terjadi korelasi positif. ENGLISH: Apple plant (Malus sylvestris Mill) is one of the plants that play an important role for the fulfillment of community nutrition and farmers? income. Decades intensive farming system with high fertilizer input and synthesis pesticide conducted by farmers on apple farming has an impact on the environment. Environmental impacts include land degradation, pollution (air, soil, and water), and decrease of biodiversity. One of the types of soil fauna that plays an important role in soil fertility is the earthworm. The purpose of this research was to know the Density of Population of Earthworm in Conventional and Semi-Organic Apple Plantation of District Bumiaji Batu City This research was conducted in conventional and semi-organic apple plantation of Bumiaji Batu City, in May 2017, using the methods of exploration, sampling was using line transect as long as 50 m, 10 points were made on each line systematically with a distance of 5 m. The earthworms obtained were then identified in the Laboratory of Optical, Department of Biology, Faculty of Science and Technology, State Islamic University (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Identification was using book of Dindal (1990) and others, data analysis was using program past 3.14. The results of research obtained a number of earthworms of 2 Order 3 Family and 3 Genus. The highest density of earthworm in conventional apple plantation was genus Pontoscolex with a number of 250.67 individuals/m3 while the lowest density was genus Drawida of 1.78 individuals/m3 and the highest density of earthworms in semi-organic plantation was genus Pontoscolex with a number of 798.22 individual/m3 while the lowest density was obtained from the genus Pheretima of 5.33 individual/m3. The correlation between physics-chemical factor of soil and the density of earthworm showed positive correlation on the genus of Pontoscolex and Drawida with factors of Temperature, Water Moisture, pH, Organic Material, C/N, C-Organic, Phosphorus, Potassium. In Genus Pheretima there was no positive correlation. 

File :
13620099.pdf
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang