DETAIL DOCUMENT
Etnobotani tumbuhan obat untuk kesehatan reproduksi oleh masyarakat lokal kedang Kabuten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Darwan, Amrunur Muh
Subject
060207 Population Ecology 
Datestamp
2015-08-10 03:53:32 
Abstract :
INDONESIA: Tumbuhan telah memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan budaya manusia. Suku-suku bangsa telah mengembangkan sendiri tumbuh-tumbuhan untuk beradaptasi, antara lain tumbuh-tumbuhan yang tumbuh disekitarnya yang merupakan keperluan pokok mereka akan pangan, sandang, papan dan keperluan lainnya. Masyarakat lokal Kedang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan tertentu sebagai obat kesehatan reproduksi dari hasil warisan leluhur. Seiring perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi dan peningkatan taraf pendidikan masyarakat akan cenderung menjadikan generasi muda memandang kebudayaan leluhur sebagai ciri masyarakat yang terbelakang. Hal ini menyebabkan hilangnya kearifan lokal dan generasi penerus tidak banyak yang mengetahui manfaat tumbuhan obat untuk kesehatan reproduksi tersebut. Untuk itu, perlu digali potensi manfaat tumbuhan obat untuk kesehatan reproduksi sekaligus sebagai upaya melestarikan kearifan lokal masyarakat Kedang. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan metode survei, wawancara semi terstruktur dan angket. Jumlah sampel penelitian sebanyak 42 responden, yang terdiri dari pengobat tradisional (molan), ketua adat kampong dan masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat. Responden di ambil di Kedang yang meliputi 2 kecamatan yakni, Kecamatan Buyasuri dan Kecamatan Omesuri. Setiap kecamatan diambil 7 desa sampel. Kecamatan Buyasuri terdiri dari Desa; Kalikur, Kalikur WL, Loyobohor, Benihading I, Benihading II, Aliur Oba dan Beang. Kecamatan Omesuri terdiri dari Desa; Mahal, Walangsawa, Tiba, Meluwiting, Hingalamamengi, Hoelea I dan Normal I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 43 macam tumbuhan obat untuk kesehatan reproduksi yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal Kedang. Tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai obat reproduksi adalah sirih (Piper betle L.) dari suku Piperaceae dan kunyit (Curcuma domestica) dari suku Zingiberaceae. Masyarakat lokal Kedang memanfaatkan tumbuhan untuk memudahkan kelahiran sebesar 47%, perawatan ibu pasca melahirkan sebesar 28%, keputihan 19%,disfungsi ereksi 12%, Penyakit Menular Seksual 12%, alat kontrasepsi 12%, perdarahan 7%, menurunnya gairah seksual 7%, ejakulasi dini 5%, infertilitas 5%, perawatan ibu hamil 5% dan lainnya 14%. Masyarakat menggunakan tumbuhan obat dengan cara direbus 67%, ditumbuk 29% dan lainnya 4%. Masyarakat lokal Kedang memperoleh tumbuhan obat dengan cara membeli dari pasar 45%, yang tumbuh liar 35% dan budidaya 25%. ENGLISH: Plant has had role that momentously deep formative human cultural. Tribes have developed plant for adapt, for example plant which grow at its vicinity that constitute their subject need as food, clothing, board and another need. Kedang's local society utilize particular plant as salving as reproduction health from ancestor inheritance results. Along with epoch developing that followed by technology developing and education level step-up society will tend to make the rising generation sees ancestor culture as characteristic of retarded society. It causes a loss local wisdom and router generation not many that know salving plant benefit for health to reproduction. So, there are need extractive salving botanical benefit potency for reproduction health at a swoop as effort keep up local wisdom of Kedang society. This research constitute kualitatif's descriptive research by survey methodics, half structured interview and questionnaire. Total of observational sample as 42 respondents, one that consisting of indigenous medical practitioner (molan), kampong's custom chairman and society that knows and utilize salving plant. Respondent at fetching at Kedang who covers 2 districts namely, Buyasuri's district and Omesuri's district. Each district is taken 7 sample villages. Buyasuri's district consisting of village; Kalikur, Kalikur WL, Loyobohor, Benihading I, Benihading II., Aliur Oba and Beang. Omesuri's district consisting of village; Mahal, Walangsawa, Tiba, Meluwiting, Hingalamamengi, Hoelea I and Normal I. Result of observationaling point out that exists 43 salving botanical kinds for reproduction health that exploited by Kedang's local society. All the much plant is utilized as salving plant for reproduction health is betel (Piper betle L. ) family of piperaceae and turmeric ( Curcuma domestica ) family of zingiberaceae. Kedang's local society utilize plant to make easy natal as big as 47%, pascabears mother care as big as 28%, pec tay 19%, erection disfunction is 12%, sexual contagion 12%, contraceptive device 12%, about blood 7%, sexual enthusiasm 7%, early ejaculation 5%, infertilitas 5%, pregnant mother care 5% and another 14%. Society utilizes salving plant by poaching 67%, pounding 29% and another 4%. Kedang's local society get salving plant by buys from market 45%, one that wild growing 35% and conductings 25%. 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang