DETAIL DOCUMENT
Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonium L.)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Author
Aini, Dhika Nurul
Subject
060703 Plant Developmental and Reproductive Biology 
Datestamp
2016-06-09 02:39:53 
Abstract :
INDONESIA : Kebutuhan akan tanaman bawang merah ini sangat tinggi, tetapi produksi di Indonesia sangat terbatas, bahkan beberapa jumlah harus diimpor. Untuk memproduksi bawang merah secara besar-besaran, harus dilakukan pemuliaan tanaman agar diperoleh bawang merah dengan kondisi yang menarik, ukuran besar, tahan penyakit dan lain-lain. Satu diantara berbagai teknik pemuliaan adalah menggunakan mutasi buatan. Mutasi buatan dapat dilakukan melalui induksi secara kimiawi dengan menggunakan kolkhisin. Kolkhisin merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan untuk duplikasi kromosom(poliploidi) pada beberapa tanaman. Kepekaan terhadap perlakuan kolkhisin berbeda diantara spesies tanaman, oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menghasilkan bawang merah dengan pertumbuhan yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Genetika. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang; dan penanaman dilakukan di lahan persawahan Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Waktu penelitian pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Desember 2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonium L.) yang meliputi parameter tinggi tanaman, jumlah umbi, diameter umbi, dan bobot segar tanaman. Penelitian eksperimental di lapang menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan yaitu konsentrasi kolkhisin 0%,0,05%, 0,1% dan 0,15% dan lama perendaman kolkhisin 0 jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam yang masing?masing diulang sebanyak tiga kali. Hasil di analisa menggunakan analisis variansi (anava) apabila terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kolkhisin 0,05% dengan lama perendaman 72 jam dapat meningkatkan jumlah umbi serta bobot segar bawang merah yang berbeda nyata dengan kontrol. Jumlah umbi yang paling optimal terdapat pada konsentrasi 0,05% lama perendaman 72 jam yaitu sebanyak 20,000. Sedangkan jumlah umbi paling sedikit terdapat pada perlakuan konsentrasi 0,15% lama perendaman 72 jam sebanyak 3,333. Bobot segar bawang merah optimal terdapat pada perlakuan konsentrasi kolkhisin 0,15% lama perendaman 72 jam sebesar 56,523. Sedangkan bobot segar paling rendah terdapat pada perlakuan konsentrasi 0,15% lama perendaman 72 jam sebesar 12,820. Kolkhisin dengan konsentrasi 0,05%, 0,10%, 0,15% dan lama perendaman 24 jam, 48 jam, 72 jam belum dapat meningkatkan tinggi tanaman serta diameter umbi bawang merah (Allium ascalonicum L.) . ENGLISH : The need for onion crop is very high, but production in Indonesia is very limited, even some amount to be imported. To produce red onion on a large scale, plant breeding should be done in order to obtain shallots with attractive conditions, large size, disease resistance, and others. One of the various techniques using mutation breeding is artificial. Mutations can be done through artificial chemical induction using kolkhisin. kolkhisin is a chemical compound that is widely used for chromosome duplication (polyploidy) in some plants. Sensitivity to kolkhisin treatment differs among plant species, therefore conducted a study to produce onions with better growth. The purpose of this study was to determine the effect of the interaction of concentration and immersion time on plant morphology kolkhisin onion (Allium ascalonicum L.). The study was conducted in the Laboratory of Genetics. Department of Biology, Faculty of Science and Technology, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang; and planting is done in the rice fields Tawangargo Rural District Karangploso Malang. Time study in October 2013 until December 2013. This study is an experimental study to determine the effect of concentration and time of immersion kolkhisin on growth and yield of onion (Allium ascalonium L.) covering parameters plant height, root number, root diameter, and weight fresh crop. Experimental studies in the field using the method Randomized Group (RAK) with 2 treatment that is kolkhisin concentrations of 0%, 0.05%, 0.1% and 0.15% and long immersion kolkhisin 0 hours, 24 hours, 48 hours, and 72 hours each repeated three times. The results are analyzed using analysis of variance (anava) when there are extended to test the influence of duncan. The results showed that the concentration of kolkhisin 0.05% with 72-hour immersion time can increase the number of tubers and fresh weight of onion significantly different from controls. The number of bulbs are the most optimal concentration of 0.05% on 72-hour soaking time is 20,000. While there is at least the number of tubers in 0.15% concentration and immersion time of 72 hours is 3,333. Fresh weight of onion are optimally kolkhi 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang