Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Author
YANUARISKA , DWI SANTI SUBARI
Subject
P94.7 Interpersonal communication
Datestamp
2011-12-21 05:52:02
Abstract :
Berdasarkan pengamatan peneliti banyak kasus yang terjadi yang
mengungkapkan kurangnya keharmonisan antara pimpinan dewan redaksi dan
redaksional, salah satunya terjadi pada redaksional PT. Jawa Pos Surabaya.
pembagian kelompok antara pimpinan dengan bawahan, sehingga muncul
kelompok senioritas dan junioritas. Penilaian karyawan redaksional tidak dilihat
dari dedikasi kerja, akan tetapi dari lama bekerja. sehingga penilaian terhadap
karyawan kurang objektif dan muncul kesenjangan antara karyawan lama dan
baru. Menyebabkan karyawan baru tidak mudah bertahan selama satu tahun masa
kerja.
Peneliti memilih karyawan redaksional karena banyak munculnya
pembagian kelompok-kelompok lebih banyak di lakukan di bagian redaksional di
PT. Jawa Pos Surabaya.
Dalam penelitian mengenai iklim komunikasi kerja suatu perusahaan,
peneliti menggunakan indikator-indikator yang mempengaruhi yaitu kepercayaan,
pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke
bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas serta perhatian pada tujuan
berkinerja tinggi yang dikembangkan oleh Pace dan Peterson (1979). Teori yang
dipakai adalah teori Y dalam teori hubungan manusia dari Bernard (1983) dan
Mayo (1933).
Ini adalah penelitian survey dengan metode deskriptif dan termasuk dalam
penelitian kuantitatif. Jumlah sampel 89 orang dari populasi sejumlah 850 orang.
Penentuan responden dengan menggunakan teknik penarikan sampel simple
random sampling.
Berdasarkan penyajian data dan hasil analisa, diketahui bahwa iklim komunikasi
kerja di redaksional PT. Jawa Pos Surabaya tidak baik. Jika dilihat pada analisa
indikator penelitian dapat diketahui bahwa : Tidak ada kepercayaan sepenuhnya
antara atasan dan bawahan. Karyawan tidak dapat berkomunikasi dan
berkonsultasi serta tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan
penetapan tujuan perusahaan yang berhubungan dengan posisi para karyawan.
Tidak ada keterusterangan dan kejujuran sepenuhnya diantara sesama karyawan.
Karyawan mudah menerima segala informasi yang berhubungan dengan
kemampuan mereka dalam pekerjaan tetapi pendapat dan pemikiran karyawan
tidak dianggap penting oleh manajemen sebagian karyawan menunjukkan
komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi.