DETAIL DOCUMENT
PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR (Studi Analisis Framing Berita Pembatalan Kunjungan Kepala Negara ke Belanda di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Author
RELITA , ATMA HENDRICHA
Subject
PN4699 Journalism. The periodical press 
Datestamp
2011-03-10 10:32:00 
Abstract :
ABSTRAKSI RELITA ATMA HENDRICHA, PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR (Studi Analisis Framing Berita Pembatalan Kunjungan Kepala Negara ke Belanda di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas) SKRIPSI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wartawan membingkai dan mengkonstruksi berita-berita mengenai pembatalan kunjungan Kepala Negara ke Belanda secara mendadak. Peneliti berusaha melihat bagaimana Jawa Pos dan Kompas mengemas peristiwa pembatalan kunjungan kenegaraan ini. Analisis Framing sebagai metode analisis teks, metode penelitian kualitatif dengan paradigma konstruksionis. Landasan teori yang digunakan adalah konsep tentang media massa dan konstruksi realitas berita sebagai hasil konstruksi berita dalam paradigma konstruksionis dengan ideologi media massa. Metode penelitian yang digunakan analisis Framing model dari Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki dalam menganalisa pemberitaan mengenai pembatalan kunjungan kenegaraan ke Belanda ini. Dengan menggunakan empat struktur analisis yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Korpus dalam penelitian ini adalah berita-berita yang menjadi laporan utama pada surat kabar Jawa Pos dan Kompas mengenai berita pembatalan kunjungan negara ke Belanda edisi 6, 7 dan 8 Oktober 2010. Hasil dari penelitian ini, yaitu bahwa surat kabar Jawa Pos menekankan frame obyektif, memiliki kecenderungan penekanan pada judul berita. Frame obyektif ini juga terlihat pada kritik yang banyak diulas dalam berita pembatalan kunjungan kenegaraan ke Belanda lebih detail dengan menuliskan pendapat dari beragam elite politik. Menampilkan gambar tetapi tidak ada tabel. Sedangkan surat kabar Kompas cenderung positif menanggapi peristiwa pembatalan kunjungan kenegaraan ini. Terlihat pada beritanya yang menyajikan sudut pandang dari semua pihak, baik dari pemerintah Indonesia, Belanda dan RMS, serta pernyataan yang mendukung keputusan Presiden. Kompas mengupasnya dengan menggunakan bahasa wartawan Kompas sendiri untuk memperjelas kutipan narasumber. Terdapat gambar dan tabel berita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberitaan Jawa Pos memunculkan kejadian yang paling panas untuk dijadikan headline dan tema beritanya. Sedangkan Kompas membentuk berita berita berdasarkan berbagai sudut pandang. Frame yang terbentuk adalah Jawa Pos dengan Frame obyektif dan Kompas dengan Frame positif. 
Institution Info

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur