Abstract :
Penilaian kinerja karyawan PT. PLN Persero APJ Semarang didasarkan
pada kompetensi yang terdiri dari 8 (delapan) kriteria yaitu kejujuran, kesetiaan,
ketaatan, prestasi kerja, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpinan dan prakarsa.
Beberapa masalah yang terjadi dalam proses penilaian kinerja karyawan
diantaranya adalah subyektifitas pengambilan keputusan akan terasa terutama jika
beberapa karyawan yang ada memiliki kemampuan (dan beberapa pertimbangan
lain) yang tidak jauh berbeda.
Tujuan yang akan dicapai adalah terbangunnya sistem pendukung
keputusan penilaian kinerja karyawan pada PT. PLN Persero APJ Semarang untuk
menentukan penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan metode Fuzzy
SAW dengan hasil keputusan kompetensi sangat istimewa, kompetensi istimewa,
kompetensi rata-rata, kompetensi kurang ditampilkan.
Hasil dalam penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan penilaian
kinerja karyawan menghasilkan nilai keputusan kompetensi sangat istimewa,
kompetensi istimewa, kompetensi rata-rata, kompetensi kurang ditampilkan untuk
masing-masing karyawan sebagai ukuran kinerja untuk karyawan setiap
periodenya sebagai contoh Sandriana dengan nilai akhir 1 menghasilkan
keputusan Komptensi Sangat Istimewa, Agus Hartono dengan nilai akhir 0.826
menghasilkan keputusan Kompetensi Istimewa.