Abstract :
Peneliti mengambil penelitian opini ibu rumah tangga Surabaya terhadap
laki ? laki pasca pemberitaan ?Lelaki Tolak Poligami? di harian Surya,
Pemberitaan mengenai lelaki tolak poligami ini merupakan suatu hal fenomenal
yang menimbulkan banyak pemikiran, yang seharusnya disini perempuan merasa
dirugikan dan sangat menentang poligami, berita ini justru di awali dari sikap
lelaki yang menolak poligami. Peneliti menggunakan kota Surabaya sebagai objek
penelitian karena kota Surabaya menempati posisi kedua dengan kasus perceraian
tertinggi akibat poligami setelah kota Bandung.
Landasan teori yang dipakai yaitu, pengertian komunikasi massa,
pengertian media massa, pengertian opini, pengertian berita, definisi poligami,
definisi ibu rumah tangga, surat kabar sebagai kontrol sosial, dan teori S-O-R.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana peneliti
akan menjabarkan dan menginterpretasikan data secara sistematis dan terperinci
mengenai opini ibu rumah tangga Surabaya pasca pemberitaan ?Lelaki Tolak
Poligami? di harian Surya. Metode analisis data dalam penelitian ini
menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang
didasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi penelitian ini adalah
ibu rumah tangga di kota Surabaya yang pernah membaca pemberitaan tentang
lelaki tolak poligami di media cetak khususnya harian Surya. Teknik sampel yang
digunakan adalah non probability sampling, yaitu aksidental sampling. Penentuan
jumlah sampel penelitian menggunakan rumus Yamane.
Dari tabel frekuensi diketahui bahwa hasil keseluruhan dari penelitian ini
menunjukkan, responden memiliki opini pada jawaban positif yaitu sebanyak 68
orang atau sebesar 68 %, netral yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 32 % dan
tidak ada responden yang beropini negatif atau sebesar 0%
Kesimpulan dalam penelitian opini ibu rumah tangga Surabaya pasca
pemberitaan ?Lelaki Tolak Poligami? di harian Surya adalah positif, artinya
pembaca berita ?Lelaki Tolak Poligami? di harian Surya berpendapat bahwa
fenomena lelaki tolak poligami memberikan gambaran baru, bahwa tidak semua
laki ? laki berminat untuk berpoligami dan mayoritas responden menyatakan
menerima serta sependapat dengan pemberitaan ini.