Abstract :
Keberadaan usaha kecil dan menengah harus didukung dan didorong
kemampuannya agar tetap berkembang dan hidup, sehingga dapat memperluas
kesempatan usaha dan memperluas lapangan pekerjaan. Sering kali dalam
skala usaha kecil dan menengah (UKM) hasil usaha dikatakan bagus jika
pendapatan sekarang lebih tinggi dari pada pendapatan sebelumnya. Padahal
indikator dari keberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan saja, diperlukan
pengukuran dan pengelompokan atas transaksi atau kegiatan usaha yang terjadi
serta pengikhtisaran transaksi-transaksi tersebut. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal 12 Juli 2009 dan berlaku efektif
pada 1 Januari 2011. Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat
memberikan kemudahan untuk UKM dalam menyajikan laporan keuangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu peningkatan usaha mereka dan
dapat menghasilkan suatu laporan yang dapat dipercaya dan handal sehingga
dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan oleh pengelola usaha.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang diperoleh dari tiga narasumber berdasarkan analisis dokumen,
wawancara dan observasi.
Berdasarkan hasil analisis dokumen, wawancara dan observasi peneliti
dapat menarik kesimpulan bahwa dalam menyusun laporan keuangan UKM CV.
Bangkit Media Promosindo belum menerapkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) karena laporannya hanya berupa
pencatatan dari transaksi ? transaksi yang terjadi saja, belum memuat komponen
? komponen laporan keuangan antara lain : neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Kata Kunci : SAK ETAP, SAK ETAP untuk UKM, Laporan Keuangan UKM