Abstract :
Penelitian ini di dasarkan pada fenomena semakin berkembangnya dunia musik
di Indonesi. Musik merupakan karya seni bunyi dalam bentuk lagu yang mengungkap
pikiran dan perasaan pencipta melalui harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi
sebagai satu kesatuan yang utuh berdasarkan frame of reference dan field of
experience. Dalam lirik lagu ?M.I.L.F? penuh konotasi bahasa yang menarik untuk
dimaknai dngan timbulnya kontroversial di masyarakat . sehingga timbul pertanyaan
yang menjadi dasar perumusan masalah yaitu apakah makna pesan yang terkandung
dalam lirik lagu tersebut.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna pesan yang
terkandung dalam lirik lagu ?M.I.L.F? tersebut. Studi penelitian ini diarahkan pada
pendekatan semiologi Roland Barthes. Konsep yang digunakan adalah mitos, pranata
dan konstruksi kenyataan sosial dan interpretasi tanda.Studi analisis yang dilakukan
oleh peneliti mengacu pada semiologi Roland Barthes, dimana mengupas makna
dibalik tanda setiap lirik dalam lagu tersebut dengan peta tanda Roland Barthes dan
lima kode pembacaan, yaitu kode hermeneutik, kode proaretik, kode semik, kode
kultural, dan kode budaya .
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif interpretative dengan
menggunakan analisis semiologi dengan pendekatan semiotik berdasarkan konsep
signifikasi dua tahap Roland Barthes. Unit analisis yang digunakan adalah tanda-tanda
yang berupa kata-kata yang terdapat dalam lirik ?M.I.L.F?.
Gambaran umum objek penelitian dijabarkan tentang bagaimana latar
belakang dan perkembangan lagu ?M.I.L.F ? serta pencipta dalam menciptakan lagu
tersebut. Pemaknaan lirik lagu ?M.I.L.F? ini hasilnya dikaitkan dengan realitas
ekstrenal yang terjadi di masyarakat Indonesia. Dari data yang sudah diinterpretasi dan
dianalisis,maka disimpulkan bahwa makna yang terkandung dalam lirik lagu ?
M.I.L.F? adalah mengenai perilaku moral terutama remaja yang tidak etis atau disebut
immoral. Dan pesan yang terkandung di dalam lirik lagu ? M.I.L.F? tersebut adalah
bahwa, pencipta lagu tersebut menceritakan tentang obsesi seorang remaja yang
menyenangi hubungan seks dengan wanita yang telah bersuami dan terpaut jauh
usianya, sehingga obsesinya tersebut mendorong remaja melakukan perilaku imitasi
yang seringkali diadaptasi dari budaya asing dan dianggap tidak etis, perilaku serba
permisifnya budaya asing dan kurangnya perhatian keluarga dapat menebalkan
perilaku immoral pada remaja.
Saran yang disampaikan peneliti adalah agar para orang tua lebih konsep
tentang sebenarnya dari remaja, sifat-sifat remaja, tidak sekedar hanya memberi batasbatasan
( larangan-larangan belaka) melainkan lebih berani memberikan pengertian
tentang apa itu seks. Seks saat ? saat ini hendaknya bukan hal yang tabu untuk
dibicarakan. Sehingga orientasi sekspun berjalan wajar dan tidak menimbulkan
perilaku immoral bagi remaja.