Abstract :
Komunikasi antara orangtua dengan anak harus dibangun secara harmonis
untuk menanamkan pendidikan yang baik pada anak. Buruknya kualitas
komunikasi orangtua dengan anak berdampak buruk bagi keutuhan dan
keharmonisan keluarga. Seperti contoh, faktor penyebab anak kecanduan rokok
sehingga mengakibatkan menjadi perokok aktif yang merupakan akibat dari
buruknya komunikasi interpersonal yang terjalin dalam keluarga.
Perkembangan emosi anak dipengaruhi oleh perubahan pola interaksi dan
pola komunikasi dalam keluarga. Adapun macam- macam pola komunikasi
orangtua pada anak, yaitu: Authoritarian (otoriter) pola komunikasi ini sikap
orangtua untuk menerima sangat rendah, namun kontrolnya sangat dominant
sehingga sering terjadi hukuman secara fisik, cenderung emosional dan bersikap
menolak. Permissive (membebaskan) sikap pola komunikasi orangtua untuk
menerima tinggi namun kontrolnya rendah, memberikan kebebasan pada anak
untuk menyatakan keinginannya. Authoritative (demokratis) sikap orangtua untuk
menerima dan kontrolnya tinggi. orangtua memberikan penjelasan tentang
dampak perbuatan yang baik dan buruk. Sedangkan anak bersikap bersahabat,
memiliki rasa percaya diri, mampu mengendalikan diri (self control) bersikap
sopan, memiliki tujuan atau arah hidup yang jelas dan berorientasi terhadap
prestasi.
Sikap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan jenis data kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
sistematis melukiskan fakta ataupun karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat. Teknik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan sumber data utama adalah wawancara mendalam (in- dept
interview) yang menghasilkan data berupa kata- kata dan tindakan.
Berdasarkan analisa data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
dikemukakan bahwa terdapat 3 jenis pola komunikasi pada orangtua dengan anak
perokok aktif, yaitu Authoritarian, Permissive, dan Authoritative. Namun secara
garis besar hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa dua orangtua dengan
anak perokok menganut pola komuniksi authoritarian, sedangkan satu keluarga
lainnya menganut pola komunikasi permissive dan satu keluarga sisanya
menganut pola komunikasi authoritative.
Pola komunikasi yang harus digunakan orangtua pada anak perokok di
kalangan remaja adalah pola komunikasi authoritative atau pola komunikasi
demokratis. Sehingga komunikasi interpersonal antara orangtua dengan anak
perokok dapat terjalin dengan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan. Orangtua harusnya mampu memelihara hubungan yang harmonis
antar anggota keluarga. Hubungan yang harmonis penuh pengertian, dan kasih
sayang akan membuahkan perkembangan perilaku anak yang baik.