Abstract :
Pada era teknologi informasi saat ini, hampir semua pekerjaan dapat
dilakukan dengan menggunakan komputer untuk meningkatkan efisiensi. Salah
satu kegiatan yang dapat dikomputerisasikan adalah pengenalan tanda tangan.
Pengenalan tanda tangan dapat dilakukan dengan menerapkan Jaringan Syaraf
Tiruan (JST).
Salah satu metode JST yang dapat digunakan untuk mengenali pola tanda
tangan adalah Backpropagation. Metode ini mempunyai fase pelatihan (training)
dan pengenalan (recognition). Fase pelatihan digunakan untuk mempelajari pola
tanda tangan, sedangkan fase pengenalan digunakan untuk mengenali identitas
pemilik tanda tangan dengan menggunakan pengetahuan yang sudah pernah
dipelajari sebelumnya. Input gambar tanda tangan akan dimasukkan ke fungsi
pengambangan (thresholding) dan di-crop (dibuang sisi samping kosong yang
tidak diperlukan). Setelah itu dilakukan ekstraksi ciri dengan membagi area tanda
tangan menjadi 20 x 20 kotak. Untuk setiap area yang memiliki piksel hitam lebih
dari 25%, maka area tersebut akan diwarnai hitam (nilai area 1) dan sebaliknya
area tersebut akan diwarnai putih (nilai area 0). Semua nilai area adalah bit hasil
ekstraksi ciri yang akan dilatih dan dikenali.
Dari hasil uji coba yang dilakukan pada satu tanda tangan yang memiliki
pola berbeda oleh satu orang atau satu identitas dan dilakukan sebanyak 30 kali
percobaan, metode bakcpropagatin yang di gunakan dalam jaringan syaraf tiruan
ini mempunyai persentase kebenaran sebanyak 96,7% dengan spesifikasi sebagai
berikut : jumlah input = 400 , jumlah output = 8, jumlah hidden layer = 50 , nilai
laju pembelajaran (?) = 0,2 , dan perulangan (epoch) = 1000. Dan dari uji coba
yang dilakukan diketahui bahwa semakin besar perulangan (epoch) pada proses
pelatihan, maka nilai error akan semakin menurun, atau dengan kata lain hasil
pengenalan akan menjadi semakin akurat. Namun di sisi lain proses pelatihan akan
menjadi lebih lama.