DETAIL DOCUMENT
PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Author
ADI , SISWANTO
Subject
TE Highway engineering. Roads and pavements 
Datestamp
2011-03-09 08:10:02 
Abstract :
Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang terbesar di Indonesia, dimana jumlah penduduknya mencapai 38 juta jiwa dan salah satu kota di Jawa Timur adalah Kabupaten Tulungagung tepatnya di Kecamatan Durenan, Bandung, dan Besuki dimana akan menjadi salah satu tujuan tempat wisata di Jawa Timur sehingga dituntut untuk dapat memenuhi fasilitas yang diperlukan di segala bidang baik industri, ekonomi, jasa, maupun pendidikan. Oleh sebab itu pembangunan fisik perkotaan khususnya dibidang konstruksi jalan perlu diperhatikan. Di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Durenan, Bandung, dan Besuki, dengan kondisi lalu-lintas sepanjang ruas pada umumnya relatif lancar, sedangkan yang relatif ramai adalah di sekitar daerah perdagangan (pasar) dan cenderung akan meningkat setelah jalan lintas selatan berfungsi dan menjadi daerah tujuan wisata. Karena keterbatasan dana dari APBD, maka pemerintah daerah melakukan pembangunan proyek jalan tersebut dengan bertahap, pada tahap I dikerjakan untuk umur rencana 5 tahun dan tahap II dikerjakan untuk umur rencana 5+15 tahun. Dari hasil perhitungan perencanaan perkerasan lentur yang dikerjakan dengan metode konstruksi bertahap, maka di dapat lajur untuk ruas jalan Durenan-Bandung- Besuki sebanyak 2 lajur 2 arah dengan lebar perkerasan 8 meter, termasuk jalan kolektor. Menggunakan perkerasan lentur dengan susunan perkerasan, lapisan permukaan menggunakan laston MS 744 setebal 10 cm untuk umur rencana 5 tahun dan 20 cm dengan umur rencana 5+15 tahun, lapisan pondasi atas menggunakan batu pecah kelas A setebal 15 cm, sedangkan lapisan pondasi bawah menggunakan sirtu kelas A setebal 20 cm. Alinyemen horisontal menggunakan tikungan berbentuk S ? C ? S, S ? S, dan Full Circle. Untuk sistem drainase direncanakan dengan bentuk trapesium dengan dimensi lebar bawah (b) 0,5 m, kedalaman air (d) 0,52 m, dan tinggi jagaan (w) 0,5 m, untuk gorong-gorong digunakan D=1,2 m, S=1,95m, t= 0,14m, T=0,25m 
Institution Info

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur