Abstract :
Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang terbesar di Indonesia,
dimana jumlah penduduknya mencapai 38 juta jiwa dan salah satu kota di Jawa
Timur adalah Kabupaten Tulungagung tepatnya di Kecamatan Durenan, Bandung,
dan Besuki dimana akan menjadi salah satu tujuan tempat wisata di Jawa Timur
sehingga dituntut untuk dapat memenuhi fasilitas yang diperlukan di segala bidang
baik industri, ekonomi, jasa, maupun pendidikan. Oleh sebab itu pembangunan fisik
perkotaan khususnya dibidang konstruksi jalan perlu diperhatikan.
Di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Durenan, Bandung, dan
Besuki, dengan kondisi lalu-lintas sepanjang ruas pada umumnya relatif lancar,
sedangkan yang relatif ramai adalah di sekitar daerah perdagangan (pasar) dan
cenderung akan meningkat setelah jalan lintas selatan berfungsi dan menjadi daerah
tujuan wisata. Karena keterbatasan dana dari APBD, maka pemerintah daerah
melakukan pembangunan proyek jalan tersebut dengan bertahap, pada tahap I
dikerjakan untuk umur rencana 5 tahun dan tahap II dikerjakan untuk umur rencana
5+15 tahun.
Dari hasil perhitungan perencanaan perkerasan lentur yang dikerjakan dengan
metode konstruksi bertahap, maka di dapat lajur untuk ruas jalan Durenan-Bandung-
Besuki sebanyak 2 lajur 2 arah dengan lebar perkerasan 8 meter, termasuk jalan
kolektor. Menggunakan perkerasan lentur dengan susunan perkerasan, lapisan
permukaan menggunakan laston MS 744 setebal 10 cm untuk umur rencana 5 tahun
dan 20 cm dengan umur rencana 5+15 tahun, lapisan pondasi atas menggunakan batu
pecah kelas A setebal 15 cm, sedangkan lapisan pondasi bawah menggunakan sirtu
kelas A setebal 20 cm. Alinyemen horisontal menggunakan tikungan berbentuk S ?
C ? S, S ? S, dan Full Circle. Untuk sistem drainase direncanakan dengan bentuk
trapesium dengan dimensi lebar bawah (b) 0,5 m, kedalaman air (d) 0,52 m, dan
tinggi jagaan (w) 0,5 m, untuk gorong-gorong digunakan D=1,2 m, S=1,95m, t=
0,14m, T=0,25m