DETAIL DOCUMENT
GAMBARAN PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA LELAKI SEKS DENGAN LELAKI DENGAN RIWAYAT INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI YOGYAKARTA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
41150081, Yessica
Subject
RA Public aspects of medicine 
Datestamp
2021-06-22 03:39:48 
Abstract :
Latar Belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan yang sering dialami oleh kelompok berisiko tinggi seperti Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) di Yogyakarta. Perilaku pencarian pengobatan dari LSL tersebut akan mempengaruhi prognosis penyakit dan kualitas hidup mereka. Maka, penelusuran terhadap perilaku pencarian pengobatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada LSL dengan riwayat IMS di Yogyakarta menjadi penting. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perilaku pencarian pengobatan dan faktor faktor yang mempengaruhi pada LSL dengan riwayat IMS di Yogyakarta. Metode: Penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil: Reponden berjumlah 45 orang yang sebagian besar akan memilih untuk berobat ke dokter (96%), sedangkan sisanya memilih untuk mengobati sendiri (2%) dan tidak mengobati (2%) IMS yang dialaminya. Sikap petugas kesehatan dianggap baik oleh sebagian besar responden (93%). Dukungan keluarga sebagian besar responden kurang (91%). Dukungan sosial responden menunjukkan hasil yang bervariasi, yakni 38% kurang, 22% cukup, dan 40% baik. Media cetak/elektronik dianggap baik oleh sebagian besar responden (76%). Fasilitas pelayanan kesehatan dianggap baik oleh sebagian besar responden (93%). Sebagian besar responden juga memiliki pengetahuan yang baik mengenai IMS (87%) dan sikap yang baik terhadap IMS yang dialaminya (78%). Kesimpulan: Dari 45 responden LSL yang mengalami IMS, 43 orang berobat ke dokter, 1 orang mengobati sendiri, dan 1 orang tidak mengobati IMS yang dialaminya. Faktor pendukung perilaku tersebut antara lain petugas kesehatan, dukungan sosial, media cetak dan elektronik, fasilitas pelayanan kesehatan, pengetahuan mengenai IMS, dan sikap terhadap IMS. Faktor penghambat perilaku tersebut antara lain dukungan keluarga dan dukungan sosial. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana