HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS PRINGGOLAYAN YOGYAKARTA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
41150093, Velica Kressentia Yunus
Subject
RA Public aspects of medicine
Datestamp
2021-06-22 04:00:06
Abstract :
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif. Pada lansia dengan hipertensi, penurunan fungsi kognitif terjadi akibat proses penuaan dan aterosklerosis pada pembuluh darah otak yang ditandai dengan adanya gangguan aliran darah otak sehingga terjadi kematian pada jaringan otak. Peningkatan angka kejadian hipertensi maupun demensia membutuhkan penanganan segera, terutama pada negara berkembang, seperti Indonesia. Program pengendalian hipertensi dan penurunan fungsi kognitif pada lansia tidak hanya melalui kontrol dengan menggunakan obat-obatan, melainkan pula melalui pencegahan dengan program skrining/deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin dan pemeriksaan status fungsi kognitif menggunakan instrumen sederhana, seperti Mini Mental State Examination (MMSE). Tujuan: Mengetahui hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Besar sampel 44 subyek. Analisis data dengan uji bivariat Chi-Square untuk menentukan hubungan antar variabel dan uji multivariat Regresi Logistik Berganda untuk mengetahui efek variabel perancu dalam memengaruhi penurunan fungsi kognitif. Hasil: Didapatkan penurunan fungsi kognitif pada subyek dengan hipertensi sebanyak 68,1% dan penurunan fungsi kognitif pada subyek tanpa hipertensi sebanyak 27,2%, dengan pada uji Chi-Square p = 0,007 dan pada uji Regresi Logistik Berganda p = 0,016 dan Odds Ratio = 5,267. Kesimpulan: Hipertensi meningkatkan risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif sebesar 5,267 kali pada lansia di Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta.
Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif. Pada lansia dengan hipertensi, penurunan fungsi kognitif terjadi akibat proses penuaan dan aterosklerosis pada pembuluh darah otak yang ditandai dengan adanya gangguan aliran darah otak sehingga terjadi kematian pada jaringan otak. Peningkatan angka kejadian hipertensi maupun demensia membutuhkan penanganan segera, terutama pada negara berkembang, seperti Indonesia. Program pengendalian hipertensi dan penurunan fungsi kognitif pada lansia tidak hanya melalui kontrol dengan menggunakan obat-obatan, melainkan pula melalui pencegahan dengan program skrining/deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin dan pemeriksaan status fungsi kognitif menggunakan instrumen sederhana, seperti Mini Mental State Examination (MMSE). Tujuan: Mengetahui hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Besar sampel 44 subyek. Analisis data dengan uji bivariat Chi-Square untuk menentukan hubungan antar variabel dan uji multivariat Regresi Logistik Berganda untuk mengetahui efek variabel perancu dalam memengaruhi penurunan fungsi kognitif. Hasil: Didapatkan penurunan fungsi kognitif pada subyek dengan hipertensi sebanyak 68,1% dan penurunan fungsi kognitif pada subyek tanpa hipertensi sebanyak 27,2%, dengan pada uji Chi-Square p = 0,007 dan pada uji Regresi Logistik Berganda p = 0,016 dan Odds Ratio = 5,267. Kesimpulan: Hipertensi meningkatkan risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif sebesar 5,267 kali pada lansia di Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
