DETAIL DOCUMENT
KETERLIBATAN WARGA BAPTIS ANAK DALAM SAKRAMEN PERJAMUAN DI GKJ KLASIS SINDORO SUMBING
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
51170017, Setiaji Wiratmoko
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2021-06-11 04:21:00 
Abstract :
Sakramen Perjamuan adalah salah satu pelayanan yang mendapat perhatian penting bagi Gereja-gereja Kristen Jawa, selama ini pelayanan sakramen perjamuan di GKJ terbatas diikuti oleh warga dewasa saja, yaitu mereka yang telah menerima baptis anak ketika masih kanak-kanak dan mengikuti katekisasi untuk dapat menyatakan percaya atau dikenal dengan istilah sidi. Tidak hanya mereka yang disebut sebagai warga dewasa saja yang bisa ambil bagian dalam sakramen perjamuan, tetapi juga dikhususkan bagi mereka yang tidak dalam penggembalaan, atau GKJ pada sejarah awalnya menggunakan istilah pamerdi. Dalam perkembangannya, usulan REC pada persidangan Sinode tahun 1994 tentang keterlibatan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan, menjadi pergumulan bagi Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa. Dalam Tata Gereja dan Tata Laksana yang dilengkapi Pedoman tahun 2015, dituliskan bahwa yang berhak menerima sakramen perjamuan adalah setiap orang yang telah dibaptis. Perubahan ini menjadi hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, Sebab dalam Tager Talak tahun 2015 dan Pokok-pokok Ajaran GKJ tahun 2005 berbeda rumusannya, Hal ini menjadi fenomena menarik untuk diteliti lebih dalam. Gereja-gereja Kristen Jawa di Klasis Sindoro Sumbing ternyata juga terbagi menjadi dua, mereka yang telah melibatkan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan dan mereka yang tidak melibatkan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan, ini menjadi fenomena yang menarik dalam praktek lapangan untuk diteliti, mengapa ada yang melibatkan dan ada yang tidak melibatkan? Apakah dasar yang mereka gunakan dalam sakramen perjamuan yang melibatkan warga baptis anak? dan yang tidak melibatkan warga baptis anak? karena itu melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran praktek pelaksanaan sakramen perjamuan yang dilakukan oleh Gereja-gereja Kristen Jawa di Klasis Sindoro Sumbing, sehingga dapat diperoleh dasar teologi yang digunakan untuk melibatkan maupun juga untuk menolak, apakah dasar teologi perjamuannya sama? atau berbeda? apakah rujukan yang digunakan untuk melakukan pelayanan sakramen perjamuan? 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana