FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERHOMOSISTEINEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
41150037, WILI DIRDA ADVENTIO
Subject
RC Internal medicine
Datestamp
2020-02-27 03:18:01
Abstract :
Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu kondisi patofisiologis dengan ditandai adanya penurunan fungsi ginjal secara progresif lebih dari 3 bulan dan/atau laju filtrasi glomerulus <60ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan. Penyakit ginjal kronik atau sedang menjalani hemodialisis akan meningkatkan homosistein. Hiperhomosisteinemia diduga berhubungan dengan hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan anemia. Keadaan hiperhomosisteinemia memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian kardiovaskular. Tujuan: Mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperhomosisteinemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari bagian rekam medik RS Bethesda dan RS Panti Rapih Yogyakarta dengan subyek penelitian pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Hasil: Terdapat 122 pasien PGK yang menjalani hemodialisis, dengan proporsi pasien laki-laki 78 (63.9%) dan perempuan 44 (36.1%). Hasil analisis bivariat tidak ditemukan adanya hubungan antara faktor-faktor seperti hipertensi (p=0.691), diabetes melitus (p=0.540), stroke (p=0.595) anemia (p=0.376) dan usia (p=0.341) dengan hiperhomosisteinemia. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang berhubungan (hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan anemia) dengan hiperhomosisteinemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu kondisi patofisiologis dengan ditandai adanya penurunan fungsi ginjal secara progresif lebih dari 3 bulan dan/atau laju filtrasi glomerulus <60ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan. Penyakit ginjal kronik atau sedang menjalani hemodialisis akan meningkatkan homosistein. Hiperhomosisteinemia diduga berhubungan dengan hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan anemia. Keadaan hiperhomosisteinemia memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian kardiovaskular. Tujuan: Mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperhomosisteinemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari bagian rekam medik RS Bethesda dan RS Panti Rapih Yogyakarta dengan subyek penelitian pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Hasil: Terdapat 122 pasien PGK yang menjalani hemodialisis, dengan proporsi pasien laki-laki 78 (63.9%) dan perempuan 44 (36.1%). Hasil analisis bivariat tidak ditemukan adanya hubungan antara faktor-faktor seperti hipertensi (p=0.691), diabetes melitus (p=0.540), stroke (p=0.595) anemia (p=0.376) dan usia (p=0.341) dengan hiperhomosisteinemia. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang berhubungan (hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan anemia) dengan hiperhomosisteinemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
