DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS ANAK
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
41110031, HEPPI VANADIAN
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
Datestamp
2020-09-28 02:19:37 
Abstract :
Latar Belakang : Praktisi kesehatan anak di seluruh dunia mengkhawatirkan peningkatan jumlah anak yang mengalami obesitas. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tahun 2014, di kota-kota besar di Indonesia, lebih dari 10% anak telah mengalami obesitas. Berbagai pengamatan menunjukkan bahwa obesitas anak mengakibatkan penyakit-penyakit kronis degeneratif seperti diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung, stroke dan kanker. Tingginya frekuensi konsumsi fast food dan aktivitas fisik yang rendah berpengaruh secara langsung terhadap obesitas anak. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas anak, frekuensi konsumsi fast food, frekuensi aktivitas fisik, dan angka kejadian obesitas anak. Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 100 siswa yang terdiri dari kelas 4-6 di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Data diambil dengan pengukuran IMT dan kuesioner yang telah tervalidasi, untuk mengetahui frekuensi konsumsi fast food dan aktivitas anak. Hasil : Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan frekuensi konsumsi fast food dengan kejadian obesitas anak (p < 0.05, CI 95%), terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas anak (p < 0.05, CI 95%). Frekuensi konsumsi fast food lebih berpengaruh terhadap obesitas anak, dibanding dengan aktivitas fisik (contingency = 0,729). Pada analisis multivariat, didapatkan hasil R2 = 0,674 yang berarti 67,4% obesitas anak dipengaruhi oleh konsumsi fast food dan aktivitas fisik, sedangkan 32,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kesimpulan : Anak yang sering mengkonsumsi fast food dan jarang melakukan aktivitas fisik, lebih berisiko terkena obesitas, dibanding dengan anak yang jarang mengkonsumsi fast food dan sering melakukan aktivitas fisik. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana