DETAIL DOCUMENT
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN PROTEINURIA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL DI RS BETHESDA YOGYAKARTA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
41120063, ZILVIA LISYE TAMBENGI
Subject
RB Pathology 
Datestamp
2020-10-26 01:47:55 
Abstract :
Latar Belakang: Diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau keduanya. Diabetes melitus yang tidak terkontrol akan meningkatkan progresivitas terjadinya berbagai komplikasi kronik, baik mikroangiopati maupun makroangiopati. Pada saat ini diabetes melitus telah menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan penyakit ginjal kronik.Pemeriksaan protein dalam urin merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai progresivitas kerusakan dari ginjal. Keberadaan protein dalam urin dalam jumlah besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan angka kejadian proteinuria pasien diabetes melitus tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol di RS Bethesda Yogyakarta. Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian Potong lintang. Penelitian ini dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 60. Semua sampel dilakukan pemeriksaan HbA1c dan terbagi menjadi 2 kelompok : DM tipe 2 terkontrol (HbA1c < 7 %) dan DM tipe 2 tidak terkontrol (HbA1c > 7%) ; masing-masing kelompok terdiri dari 30 sampel kemudian diperiksa proteinuria. Hasil: Dari 60 sampel pasien DM tipe 2 didapatkan 30 pasien laki-laki (50%) dan 30 pasien perempuan (50%) . Pasien DM tipe 2 tidak terkontrol memiliki angka kejadian proteinuria (84,2%) lebih tinggi dibandingkan kelompok DM tipe 2 terkontrol (15,8%). Hasil analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian proteinuria adalah HbA1c (OR :10,286; 95% CI: 2,557-41,372; p:0,000), usia ( mean±SD: 61.57 ± 8.46; 95% CI: -11.23-1.09 ; p:0,018) dan durasi DM (mean±SD: 11.52 ± 6.70; 95% CI: -7.85-1.68; p: 0,003). Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik didapatkan hasil bahwa HbA1c yang tidak terkontrol merupakan faktor independen terkuat yang mempengaruhi kejadian proteinuria pada pasien DM tipe 2 (p: 0,001). Kesimpulan: Terdapat perbedaan angka kejadian proteinuria pada pasien DM tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol dan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana