DETAIL DOCUMENT
MELINDUNGI HUTAN PAHEWAN TABALIEN DALAM PERSPEKTIF EKOTEOLOGI "BUNGA RAMPAI"
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
51130004, YOHANA KRISTANTI IKAT
Subject
GE Environmental Sciences 
Datestamp
2020-06-17 05:38:21 
Abstract :
Di tengah maraknya pembahasan masalah-masalah lingkungan, terutama masalah kerusakan hutan yang cukup menonjol belakangan ini adalah pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat lokal terutama yang bersifat mempertahankan dan melindungi kelestarian hutan sebagai harta titipan Sang Ilahi. Salah satu upaya sekelompok manusia yang disebut Masyarakat Adat Dayak Ngaju di Mungku Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, dalam mempertahankan atau melindungi tempat mereka tinggal dan lingkungannya. Hutan Pahewan Tabalien, merupakan kawasan hutan yang dikeramatkan secara turun temurun, melalui seperangkat nilai budaya, pengetahuan aturan, kepercayaan, dan sejumlah perilaku budaya yang arif dengan berkiblat pada keunikan nilai-nilai kearifan warisan leluhur. Sebagai makhluk yang unik dan bermartabat tinggi, manusia mempunyai pikiran atau akal yang menyanggupkan ia menghadapi tantangan alam dan memanfaatkannya bahkan memanifulasinya. Manusia sebagai makhluk yang bersifat mendua, pada satu pihak dapat menjadi penjaga dan pelindung alam, tetapi pada pihak lain dapat berlaku sebagai perusak. ?Manusia dijuluki sebagai makhluk yang berpengetauan, sayangnya kerap kali menjadi masalah adalah pengetahuan itu tidak mewujud menjadi kesadaran yang menumbuhkan komitmen ramah lingkungan?.1 Seiring dengan waktu, alam semakin tidak mempunyai daya untuk bersahabat, karena manusia hanya memperlakukannya sebagai hamba, pemuas ekonomi dan kosong nilai spiritualitas. Menemukan kembali gaya hidup yang rendah hati, sifat kelembutan dan memelihara sumber daya alam secara bijaksana dan bertanggung jawab, dengan dijiwai paham agama/ kepercayaan dapat menjadi titik temu. Teologi Kristen mengingatkan bahwa manusia diberi mandat dan tanggung jawab untuk menguasai alam sekaligus memeliharanya sebagai ciptaan Allah yang baik. Disadari bahwa, orang Kristen (gereja) belum sunguh-sungguh memahami bagaimana relasi dan interaksi yang benar dengan alam. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana