PERANCANGAN PUSAT PENGOLAHAN LIDAH BUAYA BERBASIS EDUKASI DI KOTA PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
61140017, Yosua Chinday
Subject
AS Academies and learned societies (General)
Datestamp
2021-06-14 01:44:44
Abstract :
Kota Pontianak termasuk wilayah yang berada pada daerah tropis basah dan terkenal sebagai daerah khatulistiwa, kondisi ini memberi dampak positif untuk perkembangan tanaman lidah buaya. Hal ini disebabkan tanaman lidah buaya menyukai kondisi tanah yang panas dan sedikit lembab. Pada tahun 1980 - 1990 tanaman lidah buaya di Pontianak khususnya di Siantan Hulu, telah dikembangkan dan dibudidayakan. Kemudian pada tahun 1992, lidah buaya mulai dikenalkan kepada masyarakat luas. Pemerintah Kota Pontianak melihat bahwa lidah buaya memiliki potensi yang sangat bagus untuk kedepannya sehingga pemerintah mau terlibat dalam pembangunan industri kecil menengah yang pada akhirnya menjadikan lidah buaya sebagai "ikon" Kota Pontianak. Namun hal itu tidak semudah membalikan telapak tangan, Dalam hal ini campur tangan pemerintah masih belum efektif untuk mengolah hasil lidah buaya, sehingga banyak masyarakat yang mengeksplor pelepah lidah buaya ke luar negeri untuk diolah menjadi produk-produk berupa makanan, minuman dan produk-produk kosmetik lainnya. Padahal Indonesia lah penghasil lidah buaya terbesar. Dari permasalahan tersebut, secara keseluruhan Perancangan Pusat Pengolahan Lidah Buaya Berbasis Edukasi ini dapat memenuhi dan meningkatkan kualitas masyarakat serta menyediakan fasilitas-fasilitas dengan teknologi yang memadai agar Indonesia juga bisa mengolah sendiri hasil lidah buaya tanpa harus menerima hasil produk lidah buaya dari negeri orang.
Kota Pontianak termasuk wilayah yang berada pada daerah tropis basah dan terkenal sebagai daerah khatulistiwa, kondisi ini memberi dampak positif untuk perkembangan tanaman lidah buaya. Hal ini disebabkan tanaman lidah buaya menyukai kondisi tanah yang panas dan sedikit lembab. Pada tahun 1980 - 1990 tanaman lidah buaya di Pontianak khususnya di Siantan Hulu, telah dikembangkan dan dibudidayakan. Kemudian pada tahun 1992, lidah buaya mulai dikenalkan kepada masyarakat luas. Pemerintah Kota Pontianak melihat bahwa lidah buaya memiliki potensi yang sangat bagus untuk kedepannya sehingga pemerintah mau terlibat dalam pembangunan industri kecil menengah yang pada akhirnya menjadikan lidah buaya sebagai "ikon" Kota Pontianak. Namun hal itu tidak semudah membalikan telapak tangan, Dalam hal ini campur tangan pemerintah masih belum efektif untuk mengolah hasil lidah buaya, sehingga banyak masyarakat yang mengeksplor pelepah lidah buaya ke luar negeri untuk diolah menjadi produk-produk berupa makanan, minuman dan produk-produk kosmetik lainnya. Padahal Indonesia lah penghasil lidah buaya terbesar. Dari permasalahan tersebut, secara keseluruhan Perancangan Pusat Pengolahan Lidah Buaya Berbasis Edukasi ini dapat memenuhi dan meningkatkan kualitas masyarakat serta menyediakan fasilitas-fasilitas dengan teknologi yang memadai agar Indonesia juga bisa mengolah sendiri hasil lidah buaya tanpa harus menerima hasil produk lidah buaya dari negeri orang.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
