DETAIL DOCUMENT
PERSEKUTUAN-PERSEKUTUAN DI GKI PAMULANG MENUJU KOMUNITAS PERDAMAIAN
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
54140005, R. RAHMAT BASUKENDRA
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2020-07-07 01:12:00 
Abstract :
Konflik sejatinya adalah kehidupan manusia itu sendiri. Artinya, tidak ada kehidupan yang dijalani oleh manusia tanpa adanya konflik. Di mana pun manusia berada, konflik selalu ada dan terus ada. Konflik berada di tengah keluarga, masyarakat, tak terkecuali di gereja. Dan gereja sebagai komunitas yang mempunyai misi untuk membawa damai sejahtera ke tengah dunia ini, akan juga mengalami dan terus berjumpa dengan konflik. Karena damai, bukan berarti ketiadaan konflik, tetapi bagaimana konflik itu ditangani. Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang mengemban misi Kristus dalam membawa damai, mesti siap menghadapi tantangan zama. Salah satu tantangan zaman masa kini adalah globalisasi teknologi dan kemajemukan latar belakang manusia yang hidup dalam satu komunitas. Secara khusus dalam menghadapi kemajemukan itu, gereja mengambil peran penting dalam mengelola kemajemukan sebagai kekayaan hidup yang patut disyukuri. Bahwa dalam kemajemukan akan selalu ada konflik yang siap dihadapi, hal itu dapat membawa kedewasaan hidup orang-orang yang berada dalam persekutuan. Persekutuan-persekutuan yang lahir dalam hidup bergereja mesti siap untuk terlibat secara sadar dalam setiap persoalan dan mau menangani persoalan itu dengan nilai-nilai perdamaian. Dan bagaimana persekutuan mampu menangani persoalan dengan nilai-nilai perdamaian, ia mesti dibekali dengan metode atau teori-teori perdamaian dengan alat bantu yang dapat menolongnya. Persekutuan-persekutuan yang lahir dari hidup bergereja bukan saja mampu membangun jemaat yang dapat mengalami nilai-nilai perdamaian, tetapi juga mesti mampu memberdayakan jemaat untuk membangun masyarakat dengan nilai-nilai itu. Di sinilah persekutuan gerejawi, dalam hal ini di GKI Pamulang, berupaya menjadi persekutuan perdamaian yang mampu mengelola konflik, baik di dalam persekutuan itu sendiri maupun di luar persekutuan atau di tengah masyarakat. Persekutuan perdamaian bukan saja mampu mengkotbahkan tentang damai sejahtera Allah, tetapi juga menghadapi persoalan atau konflik dan mengelolanya dengan baik, sehingga ia menjadi teladan yang baik pula. Dan pada gilirannya, persekutuan-persekutuan inilah yang mengejawantahkan nilai-nilai perdamaian itu dengan sungguh dan menjadikannya sebagai komunitas perdamaian di mana ia berada. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana