TERJAGA OLEH TERIAKAN SUNYI : TEOLOGI MISTIK DOROTHEE SOELLE DAN RESISTENSI DALAM KONTEKS INDONESIA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
50160021, Dwi Argo Mursito
Subject
BL Religion
Datestamp
2021-07-13 13:24:39
Abstract :
Tulisan ini mencoba menggali teologi mistik seorang teolog perempuan Jerman bernama Dorothee Soelle. Dalam rangka itu, penelitian ini ditempuh dengan studi pustaka atas pemikiran Soelle yang tersebar di berbagai tulisan, khususnya buku The Silent Cry: Misticism and Resistance. Penelitian ini hendak menjawab tiga persoalan. Pertama tentang bagaimana bangunan teologi mistik Dorothee Soelle. Di dalamnya terdapat ulasan meliputi bagaimana Soelle memaknai mistisisme, apa dan bagaimana pengalaman mistik, mengapa Soelle mendemokratisasikan pengalaman mistik, bagaimana membangun bahasa mistik. Kedua tentang mengapa Soelle menyatakan bahwa mistisisme adalah perlawanan (resistensi). Di dalamnya terdapat ulasan mengenai berbagai kekuatan antimistik yang perlu dilawan dengan jalan mistik. Ketiga tentang bagaimana teologi mistik Soelle ditumbuhkan dan diterapkan dalam konteks Indonesia, khususnya mengenai spiritualitas resistensi. Konteks yang secara khusus menjadi perhatian adalah kehidupan beriman di era interspiritual, globalisasi dan postmodernisme. Terkait dengan konteks-konteks tersebut, teologi mistik Soelle dapat menjadi inspirasi bagi perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan antimistik. Demikianlah tulisan ini dapat memperkaya wacana teologi akademis mengenai mistisisme, memperkaya karya pelayanan gereja serta mendorong gerakan transformasi di tengah masyarakat.
Tulisan ini mencoba menggali teologi mistik seorang teolog perempuan Jerman bernama Dorothee Soelle. Dalam rangka itu, penelitian ini ditempuh dengan studi pustaka atas pemikiran Soelle yang tersebar di berbagai tulisan, khususnya buku The Silent Cry: Misticism and Resistance. Penelitian ini hendak menjawab tiga persoalan. Pertama tentang bagaimana bangunan teologi mistik Dorothee Soelle. Di dalamnya terdapat ulasan meliputi bagaimana Soelle memaknai mistisisme, apa dan bagaimana pengalaman mistik, mengapa Soelle mendemokratisasikan pengalaman mistik, bagaimana membangun bahasa mistik. Kedua tentang mengapa Soelle menyatakan bahwa mistisisme adalah perlawanan (resistensi). Di dalamnya terdapat ulasan mengenai berbagai kekuatan antimistik yang perlu dilawan dengan jalan mistik. Ketiga tentang bagaimana teologi mistik Soelle ditumbuhkan dan diterapkan dalam konteks Indonesia, khususnya mengenai spiritualitas resistensi. Konteks yang secara khusus menjadi perhatian adalah kehidupan beriman di era interspiritual, globalisasi dan postmodernisme. Terkait dengan konteks-konteks tersebut, teologi mistik Soelle dapat menjadi inspirasi bagi perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan antimistik. Demikianlah tulisan ini dapat memperkaya wacana teologi akademis mengenai mistisisme, memperkaya karya pelayanan gereja serta mendorong gerakan transformasi di tengah masyarakat.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
