DETAIL DOCUMENT
MISI INTERKULTURAL GKPI DALAM KONTEKS BUDAYA BATAK (KAJIAN TEOLOGI INTERKULTURAL MENGENAI SIKAP DAN PANDANGAN GKPI TERHADAP RITUAL PENGHORMATAN KEPADA LELUHUR DALAM KONTEKS ADAT BATAK DI JEMAAT GKPI PANGALOAN)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
51160002, SUTAN PARLINDUNGAN PASARIBU
Subject
BL Religion 
Datestamp
2020-07-10 01:36:38 
Abstract :
Kekristenan di tanah Batak telah membawa perubahan di dalam kehidupan orang-orang Batak yang pada awalnya dikenal dengan penyembah roh-roh leluhur (sipelebegu). Namun harus disadari bahwa perjumpaan antara kekristenan yang melahirkan gereja-gereja berlatar belakang budaya Batak dengan adat tradisi Batak yang dihidupi masyarakat menciptakan sikap dan tindakan yang selalu berubah-ubah dalam memaknai perjumpaan itu. Perjumpaan gereja dengan budaya Batak juga melahirkan sikap dan berbagai macam aturan yang ditetapkan oleh gereja untuk menjaga warga jemaat agar tidak kembali kepada kepercayaan akan roh-roh leluhur yang dianggap dapat memberikan pengaruh bahkan memberkati setiap anggota keluarga. Ritual penghormatan kepada leluhur itulah yang dianggap oleh gereja sering menjadi tantangan bagi gereja, khususnya GKPI dalam menjalankan misinya di tengah dunia. Dalam tradisi ritual penghormatan kepada leluhur itu, GKPI memilih untuk bersikap mengawasi dan meneliti setiap ritual adat agar tidak melanggar aturan dan ajaran yang ditetapkan GKPI. Namun seringkali sikap gereja itu menjadi persoalan tersendiri bagi jemaat karena mereka tidak mau dipisahkan dari adat dan tradisi budayanya serta segala ritual-ritual yang terkandung di dalamnya. Melalui tulisan ini, penulis melihat bagaimana ritual penghormatan kepada leluhur dalam tradisi Batak dihidupi dan dimaknai oleh jemaat dan bagaimana perjumpaannya dengan gereja dan sikap gereja terhadap budaya. Melalui tulisan ini juga penulis hendak menawarkan suatu sikap yang dapat menjembatani perjumpaan antara gereja dan budaya berdasarkan Teologi Interkultural. Teologi Interkultural menekankan dialog dalam sebuah perjumpaan antarbudaya. Sebuah perjumpaan hendaknya dimaknai sebagai suatu kebersamaan dalam dialog dan keterbukaan sehingga dapat menghasilkan pengalaman hidup bersama demi terciptanya harmoni kehidupan. Dengan demikian, GKPI sebagai gereja dapat memaknai interaksinya dengan budaya dan GKPI dapat menjadikan budaya dan tradisi sebagai saudara dalam dialog interkultural. Ini menjadikan GKPI menjadi gereja yang bertumbuh bersama-sama dengan masyarakat dan menciptakan kehidupan dalam saling menghargai dan menerima. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana