SIKAP MISI GPID TERHADAP RITUAL PORA’EO:
SUATU UPAYA MELAKUKAN MISI KONTEKSTUAL DALAM KONTEKS MASYARAKAT ADAT KULAWI
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
51160013, LUCKY R. A. MALONDA
Subject
GN Anthropology
Datestamp
2020-07-13 06:00:05
Abstract :
Gereja selalu berupaya mencari jawab atas realitas di mana ia diutus. Walau disadari tidaklah mudah untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan. Hal ini dikarenakan konteks di mana gereja dipanggil dan diutus memiliki keragaman latar belakang atau konteks berbeda. Karya ilmiah ini menggumuli bagaimana misi Kristen di GPID memahami ritual Adat Pora?eo dalam masyarakat Kulawi sebagai upaya berteologi kontekstual. Ritual Pora?eo adalah sebuah kearifan lokal masyarakat Kulawi yang hingga sekarang masih dihidupi. Dalam Pora?eo, terkandung nilai-nilai spiritual, sosial-etik dalam relasi dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitar, yang oleh masyarakat adat Kulawi dikenal dengan sebutan ?tiga tungkuh?. Dalam relasi itu, diakui bahwa Pora?eo sebagai ritual adat mampu menjawab probelm sosial dan spiritual masyarakat Kulawi. Dalam konteks itulah gereja GPID dalam misinya hadir untuk mengembangkan sebuah perjumpaan dengan konteks budaya lokal Pora?eo. Dalam misi Kristen GPID akan dikembangkan sikap misi GPID di tengah-tengah realitas ritual Pora?eo sebagai kearifan lokal masyarakat Kulawi.
Gereja selalu berupaya mencari jawab atas realitas di mana ia diutus. Walau disadari tidaklah mudah untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan. Hal ini dikarenakan konteks di mana gereja dipanggil dan diutus memiliki keragaman latar belakang atau konteks berbeda. Karya ilmiah ini menggumuli bagaimana misi Kristen di GPID memahami ritual Adat Pora?eo dalam masyarakat Kulawi sebagai upaya berteologi kontekstual. Ritual Pora?eo adalah sebuah kearifan lokal masyarakat Kulawi yang hingga sekarang masih dihidupi. Dalam Pora?eo, terkandung nilai-nilai spiritual, sosial-etik dalam relasi dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitar, yang oleh masyarakat adat Kulawi dikenal dengan sebutan ?tiga tungkuh?. Dalam relasi itu, diakui bahwa Pora?eo sebagai ritual adat mampu menjawab probelm sosial dan spiritual masyarakat Kulawi. Dalam konteks itulah gereja GPID dalam misinya hadir untuk mengembangkan sebuah perjumpaan dengan konteks budaya lokal Pora?eo. Dalam misi Kristen GPID akan dikembangkan sikap misi GPID di tengah-tengah realitas ritual Pora?eo sebagai kearifan lokal masyarakat Kulawi.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
