DETAIL DOCUMENT
AKUMULASI TIMBAL (Pb) PADA AYAM KAMPUNG DI AREA LERENG GUNUNG MERAPI
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
31120033, ADIEL HARUM CHRISSETIA
Subject
GE Environmental Sciences 
Datestamp
2020-07-10 02:51:12 
Abstract :
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan pencemaran logam berat timbal (Pb) di lingkungan. Hal tersebut disebabkan karena abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi terdapat logam berat salah satunya adalah timbal (Pb). Abu vulkanik terbawa oleh udara mengakibatkan pemaparan pada media lingkungan seperti tanah, air dan tanaman. Ayam kampung merupakan hewan yang dipelihara bebas, hal ini akan mengkondisikan ayam kampung untuk mencari makanannya sendiri. Secara langsung ayam kampung dapat mengkonsumsi tanaman, cacing serta air yang tercemar logam berat timbal (Pb). Organ ayam kampung akan terakumulasi logam berat timbal (Pb) karena diakibatkan oleh pemaparan logam berat timbal (Pb) dari lingkungan dengan distribusi melalui ingesti, inhalasi maupun kontak dermal. Ayam kampung merupakan bahan pangan yang digemari oleh masyarakat sehingga masyarakat beresiko untuk terpapar oleh logam berat. Koleksi sampel dilaksanakan di 2 titik area permukiman pasca erupsi gunung merapi 2010 serta 2 titik area pemukiman daerah yang tidak terkena awan panas erupsi gunung merapi. Konsentrasi timbal (Pb) tertinggi terdapat pada cakar sebesar 6,18 ?g.g-1 sedangkan konsentrasi timbal (Pb) terendah terdapat pada organ kulit sebesar 0,45 ?g.g-1. Akumulasi timbal paling tinggi terdapat pada cakar dengan nilai rata-rata akumulasi 32,4 ?g. Daily intake untuk analisa resiko kesehatan berdasarkan frekuensi konsumsi tertinggi dengan pola konsumsi daging, hati, kulit serta digiti cakar (DHKC) tidak melebihi batasan daily intake yaitu sebesar 0,016 mg.kg-1 berat badan dimana batasan konsumsi menurut WHO (2009) yaitu 0,025 mg.kg-1 berat badan. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana