DETAIL DOCUMENT
KONSEP KESELAMATAN MENURUT RASUL PAULUS DALAM SURAT ROMA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
01110025, IWAN KURNIAWAN
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2020-06-06 13:07:08 
Abstract :
Pada dasarnya, konsep keselamatan yang ada di dalam agama-agama saat ini, merupakan sesuatu hal yang sudah dicari-cari orang semenjak filsafat Yunani berkuasa. Realita tersebut kemudian memunculkan agama-agama dengan corak soteriologis, yaitu agama yang memiliki ajaran keselamatan dan menawarkan keselamatan. Paulus kemudian merumuskan ajaran keselamatannya bagi jemaat di Roma di Rm. 10:9. Rumusan iman dari Paulus didasarkan dari refleksi hidupnya dengan Anak Allah, yang menunjukkan bahwa untuk memperoleh keselamatan hanya cukup mengakui Yesus sebagai Tuhan. Eksklusivisme dari ajaran mengenai keselamatan kemudian menjadi klaim kebenaran bagi agama-agama di Indonesia yang kerap kali menjadi perselisihan antar umat agama. Namun, baik Paulus dan agama-agama lain menghubungkan ajaran keselamatan dengan tata cara hidup menurut moral dan etika yang berlaku dalam tatanan bermasyarakat, dan inilah yang disebut sebagai agama sebagai realitas sosial menurut Peter L. Berger. Teori tersebut menjelaskan jika agama-agama beserta ajaran tentang keselamatan yang ada di dalamnya adalah hasil dari bentuk proyeksi manusia, sehingga bisa menjadi titik-acuan bagi kajian empiris terhadap agama-agama. Upaya yang dilakukan itu adalah kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dengan realita kehidupan, yaitu kesakralan suatu agama yang bertemu dengan konteks dan kebudayaan yang berbeda-beda. Untuk menjawab kebutuhan tersebut diperlukan adanya suatu proses yang disebut dengan interkultural, yaitu proses interaksi aktif, yang mengakibatkan terjadinya perubahan secara terus menerus pada semua pihak yang telibat di dalamnya. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana