DETAIL DOCUMENT
INTERAKSI MAKNA KEKAYAAN DALAM KONSEP FILOSOFI SUGIH TANPA BANDHA DAN LUKAS 18:18-27
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
01150008, Wahyu Sahita Adi
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2021-06-04 03:22:29 
Abstract :
Persoalan kekayaan harta benda masih menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Terutama pembahasan mengenai bagaimana memaknai dan bersikap terhadap kekayaan harta benda agar menjadi hal yang baik dan benar. Dalam konsep sugih tanpa bandha jelas tidak melarang orang untuk menjadi kaya harta di dalam hidupnya walaupun juga harus disertai kekayaan-kekayaan baik yang lainnya seperti kekayaan hati, kekayaan ilmu, kekayaan sabar dan kekayaan-kekayaan baik yang lainnya. Kekayaan-kekayaan baik ini harus ada agar kekayaan harta yang dimiliki ini tidak menjadi hal yang utama apalagi segala-galanya. Akan tetapi dalam Lukas 18:18-27 secara harafiah menolak adanya kepemilikan kekayaan harta benda. Hal ini terlihat ketika Yesus malah menyuruh pemimpin kaya di Lukas 18:18-27 untuk menjual segala yang ia miliki dan membagi-bagikannya kepada orang-orang miskin untuk memperoleh hidup kekal. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan yang menarik untuk dibahas seperti apakah orang kaya tidak dapat memperoleh kehidupan kekal? Hal ini akan semakin menarik dibahas kalau konsep sugih tanpa bandha berinteraksi dengan tafsir Lukas 18:18-27. Bagaimana hasil interaksi makna kekayaan di dalam keduanya? apakah sugih tanpa bandha memaknai kekayaan yang sama dengan tafsiran Lukas 18:18-27 ataukah ada perbedaan-perbedaan. Persamaannya pada bagian mana atau perbedaannya pada bagian mana. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana