DETAIL DOCUMENT
" SEBUAH PENAFSIRAN KRITIK ILMU SOSIAL TERHADAP MATIUS 6 : 5-8 DAN RELEVANSINYA DALAM DIALOG ANTAR UMAT TRANSFORMATIF "
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
01150026, Christrian Citra Hati
Subject
BL Religion 
Datestamp
2021-06-04 03:25:34 
Abstract :
Doa memiliki peranan vital bagi umat beriman guna membangun relasi dengan Sang Pencipta. Tentu untuk dapat membangun relasi yang baik dengan Allah, umat beriman membutuhkan konsistensi, komitmen serta ajaran khusus bagaimana doa tersebut dipanjatkan. Dalam iman Kristen, Yesus memberikan ajarannya perihal berdoa yang tercantum dalam Matius 6:5-15. Khususnya pada Matius 6:5-8 bagian tersebut menjelaskan bagaimana mekanisme doa yang benar dapat dilakukan. Pesan-pesan kontradiksi di dalam narasi, seperti halnya ungkapan doa orang yang munafik, doa yang dilihat orang banyak, doa orang yang tidak mengenal Allah, tentu tidak muncul begitu saja tanpa ada konteks sosial, budaya, dan tradisi yang melatarbelakanginya. Oleh sebab itu penulis dalam hal ini perlu menggunakan metode penafsiran kritik ilmu sosial guna membantu menemukan pesan yang disampaikan Matius sesuai dengan konteks sosial yang mempengaruhinya. Setelah mengetahui pesan yang disampaikan oleh Matius 6:5-8, kemudian pesan tersebut perlu direlevansikan dalam menjawab konflik konteks umat masa kini. Ajaran perihal berdoa selain dapat digunakan sebagai sarana membangun relasi yang baik dengan Allah, pun dapat digunakan sebagai sarana membangun relasi yang baik dengan sesama ketika ajaran tersebut diperjumpakan dengan kenyataan antar umat yang ada. Untuk dapat memperjumpakan ajaran perihal doa dengan kenyataan sesama, perlu sebuah alat yang disebut dengan dialog antar umat. Dialog yang dimaksud memiliki beberapa tahapan yakni dialog kehidupan, dialog iman dan dialog transformatif. Tahapan dialog tersebut kemudian akan saling berkaitan dengan hasil penafsiran Matius 6 :5-8 guna bersama menjawab tantangan konteks umat masa kini, dan menemukan pesan yang relevan sehingga tujuan ideal dialog yang transformatif dapat dihidupi oleh antar umat beragama. Gereja sebagai media utama para pengikut Kristus mewujudnyatakan dialog antar umat dapat menggunakan hasil penafsiran serta refleksi analisa teks bagi kebutuhan tumbuh kembang kehidupan antar umat yang dinamis. Dalam hal ini penulis memberikan sumbangsih penulisannya bagi kegiatan Komisi Antar Umat (KAUM) di GKJW, mengingat gereja tersebut adalah tempat dimana penulis bertumbuh dalam iman dan organisasi gerejawi. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana