Abstract :
Latar Belakang: Abortus adalah hilangnya kehamilan sebelum janin dapat melakukan kelangsungan hidupnya. Angka kejadian abortus spontan sebesar 23 juta kejadian setiap tahunnya di dunia dan sebesar 750.000 sampai 1,5 juta kejadian setiap tahunnya di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya abortus adalah infeksi. Bentuk infeksi yang paling umum selama kehamilan adalah Infeksi Saluran Kemih yang diartikan sebagai adanya invasi mikroorganisme kedalam saluran kemih. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara Infeksi Saluran Kemih dengan kejadian abortus pada ibu hamil di RS Bethesda Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian kohort retrospektif. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah rekam medis ibu hamil di RS Bethesda Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan dikatakan signifikan bila p<0,05. Populasi pada penelitian yaitu pasien ibu hamil di RS Bethesda Yogyakarta pada tahun 2015 hingga tahun 2021. Kriteria eksklusi penelitian yaitu data rekam medis tidak lengkap, defek endometrium, kondisi klinis ibu, abnormalitas kromosom janin, kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi alkohol, kebiasaan mengonsumsi kafein, dan infeksi virus. Hasil: Jumlah sampel 105 terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus (ibu hamil dengan ISK) sebanyak 50 pasien dan kelompok kontrol (ibu hamil tanpa ISK) sebanyak 55 pasien. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara ISK dengan kejadian abortus pada ibu hamil di RS Bethesda Yogyakarta (p = 0,854) Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara Infeksi Saluran Kemih dengan kejadian abortus pada ibu hamil di RS Bethesda Yogyakarta. Kata Kunci: Infeksi Saluran Kemih, Abortus Spontan, Abortus Inkomplet, Bakteriuria, Piuria