Abstract :
Latar Belakang: Ketuban Pecah Dini (KPD) Aterm adalah keadaan dimana selaput ketuban pecah secara spontan sebelum terjadinya proses persalinan pada usia kehamilan ≥ 37 minggu. Angka kejadian KPD aterm mencapai 8 ? 10% di seluruh dunia. KPD aterm dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK merupakan kondisi adanya mikroorganisme patogen yang menyebabkan respon inflamasi pada saluran kemih, dimana prevalensi kejadiannya adalah sekitar 10% pada ibu hamil. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini aterm di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik non eksperimental dengan desain penelitian kohort retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data rekam medis dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan usia kehamilan ≥ 37 minggu di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada periode tahun 2015 ? 2021. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah data pasien dalam rekam medis tidak tercatat dengan lengkap, ibu bersalin dengan usia kehamilan < 37 minggu dan ibu bersalin dengan ketuban pecah dini preterm. Hasil: Total sampel didapatkan sebanyak 101 sampel yang terdiri dari 29 pasien dengan riwayat ISK (kelompok kasus) dan 72 pasien tanpa riwayat ISK (kelompok kontrol). Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square, didapatkan nilai p = 1,000 (RR = 1,034, IK 95% = 0,568 ? 1,882). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini aterm di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Kata Kunci: Infeksi Saluran Kemih, Ketuban Pecah Dini Aterm