DETAIL DOCUMENT
FAKTOR RISIKO LASERASI PERINEUM DERAJAT 1 DAN 2 DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
Umbu Handji Pekuwali
Subject
RG Gynecology and obstetrics 
Datestamp
2023-03-28 02:01:30 
Abstract :
Latar Belakang: Laserasi perineum adalah sebuah kejadian robeknya perineum karena tekanan yang hebat. Laserasi perinuem umunya terjadi pada persalinan pervaginam pada saat ekspulsi bayi. Laserasi perineum terbagi menjadi 4 derajat. Laserasi perineum derajat 1 dan 2 memiliki angka insidensi lebih sering daripada derajat 3 dan 4. Faktor risiko terjadinya laserasi perineum dibedakan berdasarkan faktor maternal, bayi, dan intrapartum. Faktor bayi yang berkaitan dengan laserasi perineum adalah berat badan lahir, lingkar kepala, dan presentasi occiput posterior. Data mengenai angka insidensi laserasi perineum di Indonesia yang masih sangat terbatas begitu pula studi terkait hubungan karakteristik bayi pada kejadian laserasi perineum. Tujuan: Untuk mengetahui apakah berat berat lahir, lingkar kepala, dan presentasi occiput posterior merupakan faktor risiko kerjadian laserasi perineum di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain kasus-kontrol. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa rekam medis pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta tahun 2017-2020. Subyek penelitian adalah semua ibu bersalin pervaginam yang melahirkan janin tunggal dengan usia persalinan aterm >37 minggu juga posterm dan mengeksklusikan ibu bersalin dengan episiotomi, persalinan dengan alat bantu, dan kehamilan gameli. Data penelitian dianalisa secara univariat dan uji Chi-square untuk melihat karakteristik dan hubungan tiap variabel terhadap kejadian laserasi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Hasil: 50 pasien laserasi perinuem (kelompok kasus) dan 6 pasien tanpa laserasi perineum (kelompok kontrol). Analisis bivariat dan uji Chi-square menunjukan tidak terdapat hubungan antara kejadian laserasi perineum dengan berat badan lahir (nilai p = 0,289) dan lingkar kepala (nilai p = 0,373). Hubungan antara laserasi perineum dengan presentasi occiput posterior tidak dapat diteliti karena tidak tersedia data. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kejadian laserasi perineum dengan berat badan lahir dan lingkar kepala di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Kata Kunci: laserasi perinuem, berat badan lahir, lingkar kepala, presentasi kepala occiput posterior, faktor risiko 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana