Abstract :
Limbah laundry merupakan limbah yang berasal dari industri jasa laundry. Industri jasa
laundry menggunakan deterjen sebagai bahan dalam mencuci pakaian. Bahan deterjen yang
digunakan di dalamnya terdapat fosfat. Fosfat yang berlebihan di air akan menyebabkan
eutrofikasi sehingga menyebabkan tertutupnya permukaan air dengan tumbuhnya tanaman air
yang berlebihan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pengolahan limbah
laundry menggunakan Sistem Constructed Wetland dengan Tanaman Melati Air
(Echinodorus paleofolius) dan Tanaman Genjer (Limnocharis flava). Parameter yang diukur
yaitu suhu, pH, TDS (Total Dissolved Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), BOD
(Biological Oxygen Demand), Fosfat, dan deterjen (MBAS). Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa sistem pengolahan limbah Constructed Wetland dapat menurunkan
parameter terukur pada limbah laundry. Perlakuan menggunakan tanaman Melati air
(Echinodorus paleofolius) memiliki efisiensi penurunan TDS 21,06% , COD 69,76%, BOD
64,41%, Fosfat 69,28% ; Perlakuan dengan tanaman Genjer (Limnocharis flava) TDS
17,45%, COD 71,09%, BOD 65,31%, Fosfat 75,60% , namun pada parameter deterjen terjadi
peningkatan yaitu untuk Melati air 4,1 ppm dan Genjer 3,7 ppm dari inlet 2,59 ppm.