BOTANICAL TROPICARIUM PADA LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DI SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
Eben Haezer D S I
Subject
NA Architecture
Datestamp
2023-06-22 03:40:50
Abstract :
Karena letak geografisnya yang unik, Indonesia memiliki keanekaragaman ekosistem dan sumber daya alam yang melimpah, tetapi berada di peringkat 9 negara dengan tumbuhan terancam kepunahan. Dengan hasil kelapa sawit & batubara yang besar, Indonesia harus mengorbankan habitat alami tumbuhan, terutama di Kalimantan Timur yang sebagai salah satu provinsi di paru paru dunia. Banyaknya limbah kelapa sawit yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta lahan bekas tambang yang terbengkalai membuat lingkungan di sekitarnya mengalami penurunan kualitas pada area hijau. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan area hijau pada lahan bekas tambang di Samarinda maka diperlukan perencanaan untuk memfasilitasi penelitian mineral tambang dan tumbuhan adaptif pada lahan bekas tambang dan edukasi terhadap masyarakat mengenai tumbuhan tropis indonesia serta dampak buruk dari pertambangan. Rancangan yang terfokus pada penelitian tumbuhan ini menghadirkan tumbuhan tropis Indonesia ke dalam konservatori botanical tropicarium (rumah kaca yang berisi biota tropis sebagai tempat untuk budidaya tanaman) dengan menjadikan void galian sebagai konteks. Rancangan ini tidak semata-mata hanya mewadahi aktivitas penelitian dengan tumbuhan, tetapi juga memberikan ruang interaksi antara tumbuhan di dalam & di luar konservatori dengan manusia (pengunjung). Dengan menjadikan Arsitektur Ekologis-Efisiensi Energi sebagai acuan dalam perancangan, sehingga perlunya memperhatikan ekologis sekitar serta elemen alam yang dikonfigurasikan kedalam desain dengan pengaturan zona tumbuhan, pengaturan utilitas di dalam bangunan, dan menggunakan biomassa tandan kosong kelapa sawit sebagai sumber energi pendukung.
Karena letak geografisnya yang unik, Indonesia memiliki keanekaragaman ekosistem dan sumber daya alam yang melimpah, tetapi berada di peringkat 9 negara dengan tumbuhan terancam kepunahan. Dengan hasil kelapa sawit & batubara yang besar, Indonesia harus mengorbankan habitat alami tumbuhan, terutama di Kalimantan Timur yang sebagai salah satu provinsi di paru paru dunia. Banyaknya limbah kelapa sawit yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta lahan bekas tambang yang terbengkalai membuat lingkungan di sekitarnya mengalami penurunan kualitas pada area hijau. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan area hijau pada lahan bekas tambang di Samarinda maka diperlukan perencanaan untuk memfasilitasi penelitian mineral tambang dan tumbuhan adaptif pada lahan bekas tambang dan edukasi terhadap masyarakat mengenai tumbuhan tropis indonesia serta dampak buruk dari pertambangan. Rancangan yang terfokus pada penelitian tumbuhan ini menghadirkan tumbuhan tropis Indonesia ke dalam konservatori botanical tropicarium (rumah kaca yang berisi biota tropis sebagai tempat untuk budidaya tanaman) dengan menjadikan void galian sebagai konteks. Rancangan ini tidak semata-mata hanya mewadahi aktivitas penelitian dengan tumbuhan, tetapi juga memberikan ruang interaksi antara tumbuhan di dalam & di luar konservatori dengan manusia (pengunjung). Dengan menjadikan Arsitektur Ekologis-Efisiensi Energi sebagai acuan dalam perancangan, sehingga perlunya memperhatikan ekologis sekitar serta elemen alam yang dikonfigurasikan kedalam desain dengan pengaturan zona tumbuhan, pengaturan utilitas di dalam bangunan, dan menggunakan biomassa tandan kosong kelapa sawit sebagai sumber energi pendukung.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
