SMK PERTANIAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS DI KECAMATAN TIMIKA, KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
Bismar Ronggi
Subject
L Education (General)
Datestamp
2023-06-27 02:42:41
Abstract :
Pada dasarnya, masyarakat asli kabupaten Mimika adalah masyarakat agrikultur yang menggantungkan kehidupan mereka pada kegiatan bertani, beternak dan meramu. Kehadiran aktivitas pertambangan di kabupaten Mimika memberi dampak yang besar terhadap lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Kandungan mineral yang terbatas menyebabkan sektor pertambangan tidak dapat diandalkan sebgai sektor utama yang menopang laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Mimika. Karena itu, dibutuhkan perubahan paradigma pembangunan ekonomi di kabupaten Mimika untuk menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi kabupaten Mimika. Salah satu sektor unggulan yang dapat diandalkan adalah sektor pertanian. Pada tahun 2012 pemerintah kabupaten Mimika menetapkan lahan seluas 599.896,00 ha sebagai lahan pertanian, hingga tahun 2022 luas lahan yang sudah dikelola adalah 99.600,00 ha. Iklim dan jenis tanah yang ada sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman pangan, hal ini tentu memperbesar peluang sektor pertanian sebagai sektor unggulan yang akan menopang pertumbuhan ekonomi kabupaten Mimika. Kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten melakukan kegiatan pertanian akan menjadi penting begitu pula dengan fasilitas pendidikan pertanian yang melengkapi calon petani muda. Salah satu fasilitas yang paling dini sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia terkait pendidikan agrikultur bagi calon petani muda adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian. Perancangan SMK pertanian ini bertujuan untuk mencetak SDM yang tidak hanya unggul dari segi kognisi dan psikomotorik, tapi juga memiliki nilai afeksi yang tinggi dan berwawasan ekologis. Tujuan akhirnya adalah terciptanya SDM yang unggul dan bertanggung jawab dalam mengelola SDA yang ada sehingga dapat menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi namum tetap menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan masyarakat.
Pada dasarnya, masyarakat asli kabupaten Mimika adalah masyarakat agrikultur yang menggantungkan kehidupan mereka pada kegiatan bertani, beternak dan meramu. Kehadiran aktivitas pertambangan di kabupaten Mimika memberi dampak yang besar terhadap lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Kandungan mineral yang terbatas menyebabkan sektor pertambangan tidak dapat diandalkan sebgai sektor utama yang menopang laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Mimika. Karena itu, dibutuhkan perubahan paradigma pembangunan ekonomi di kabupaten Mimika untuk menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi kabupaten Mimika. Salah satu sektor unggulan yang dapat diandalkan adalah sektor pertanian. Pada tahun 2012 pemerintah kabupaten Mimika menetapkan lahan seluas 599.896,00 ha sebagai lahan pertanian, hingga tahun 2022 luas lahan yang sudah dikelola adalah 99.600,00 ha. Iklim dan jenis tanah yang ada sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman pangan, hal ini tentu memperbesar peluang sektor pertanian sebagai sektor unggulan yang akan menopang pertumbuhan ekonomi kabupaten Mimika. Kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten melakukan kegiatan pertanian akan menjadi penting begitu pula dengan fasilitas pendidikan pertanian yang melengkapi calon petani muda. Salah satu fasilitas yang paling dini sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia terkait pendidikan agrikultur bagi calon petani muda adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian. Perancangan SMK pertanian ini bertujuan untuk mencetak SDM yang tidak hanya unggul dari segi kognisi dan psikomotorik, tapi juga memiliki nilai afeksi yang tinggi dan berwawasan ekologis. Tujuan akhirnya adalah terciptanya SDM yang unggul dan bertanggung jawab dalam mengelola SDA yang ada sehingga dapat menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi namum tetap menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan masyarakat.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
