Abstract :
Keberadaan komunitas Reog dengan aktivitas berkumpul, latihan bersama, pentas, arisan, kantor, ruang administrasi, ruang dokumentasi dan ruang untuk menyimpan peralatan membutuhkan ruang atau space untuk menampung seluruh aktivitas anggota tersebut. Terjadi perubahan fungsi ruang di empat rumah tinggal penggiat komunitas Reog Desa Bejiharjo yang diakibatkan oleh terbatasnya lahan untuk komunitas Reog ini berkumpul. Sehingga ruang yang tadinya untuk melakukan kegiatan merumah, berubah untuk kegiatan komunitas Reog. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka untuk melihat fakta yang terjadi dilapangan.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa keberadaan komunitas Reog menjadi penyebab perubahan fungsi ruang pada rumah tinggal. Munculnya adaptasi perilaku manusia terhadap lingkungan di sekitarnya yang diwujudkan dalam persepsi lingkungan pemilik rumah tinggal. Perubahan fungsi ruang tidak menimbulkan masalah bagi pemilik rumah tinggal sekaligus sebagai ketua /sesepuh paguyuban, sehingga memunculkan negosiasi lingkungan untuk melestarikan dan meregenerasi komunitas Reog di tempat tinggalnya.