Abstract :
Kekristenan sungguh begitu pesat berkembang di Negeri Leinitu, dibalik semua itu ada indikator-indikator yang menjadikan perkembangan pesat itu berjalan. Refleksi pengalaman iman penulis bersama Komunitas Kristen di Negeri Leinitu atau di perantauan membawa kepada pengertian doa Bapa Kami sebagai doa Sakral yang didialogkan dengan teori Dua macam Pengetahuan atau Dua macam Doa dan Teori doa Bapa Kami Aquinas. Fenomena doa Bapa Kami sebagai doa Sakral dari refleksi pengalaman iman penulis bersama Komunitas Kristen di Negeri Leinitu bisa dilihat dari budaya Kristiani yang tumbuh semenjak Kekristenan masuk pertama kali. Berawal dari kedatangan Portugis melalui Misionaris dan Belanda melalui VOC. Keunikan dibalik fenomena doa Bapa Kami sebagai doa Sakral bisa ditemukan Maknanya pada Tujuh Karunia Roh pada doa Bapa Kami Thomas Aquinas. Doa Bapa Kami Aquinas memberikan betapa pentingnya doa Bapa Kami bagi umat Kristiani, sehingga bisa terjawab kesakralan doa Bapa Kami dalam refleksi Penulis dan Komunitas Kristen di Negeri Leinitu, tetapi seiring berjalannya zaman terkadang doa Bapa Kami seringkali kurang dipahami dengan benar dalam kehidupan Kekristenan baik di kalangan remaja dan pemuda. Hal inilah yang menjadikan bahwa dengan perjumpaan refleksi doa Bapa Kami dari pengalaman iman penulis bersama Komunitas Kristen di Negeri Leinitu dengan doa Bapa Kami Thomas Aquinas dari dua sisi baik Hikmat dan kebijaksanaan, maka terlihat memiliki makna yang sama baik doa Bapa Kami sebagai doa Sakral atau Doa Bapa Kami sebagai doa Suci. Serta refleksi pengalaman iman penulis bersama komunitas Kristen di Negeri Leinitu mengenai doa Bapa Kami sebagai doa yang menghidupi sakramen baptisan, kehadiran Allah Trinitas, doa pengampunan dan kekuatan magi melalui Roh Kudus dapat ditemukan dalam pemaknaan doa Bapa Kami oleh Thomas Aquinas.