DETAIL DOCUMENT
PELAYANAN PASTORAL DALAM KEHIDUPAN GEREJA KRISTEN PASUNDAN JEMAAT BANDUNG: STUDI KASUS FUNGSI PASTORAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMUDA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
Andika Dwiputra Surya
Subject
BV Teologi Praktis 
Datestamp
2024-05-14 02:10:45 
Abstract :
Latar belakang: Gereja Kristen Pasundan (GKP) didirikan pada 14 November 1934 di Bandung, Jawa Barat. GKP tergabung dalam Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan beroperasi di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. GKP mengembangkan teologi yang inklusif-dinamis untuk mencerminkan keragaman budaya, agama, dan sosial-ekonomi di Jawa Barat. GKP berfokus pada "Tri Tugas GKP" yaitu bersekutu, melayani, dan bersaksi. Namun, GKP menghadapi tantangan dalam melibatkan pemuda. Kegiatan yang cenderung formal dan konservatif membuat minat pemuda untuk berpartisipasi rendah. Data menunjukkan bahwa partisipasi pemuda dalam kegiatan gereja sangat rendah. Masalah ini diperparah oleh kurangnya pendekatan personal dan pastoral kepada pemuda yang membuat mereka merasa tidak terhubung dengan gereja. Penulis menekankan pentingnya kunjungan pastoral dan pembinaan hubungan yang lebih baik dengan pemuda serta menyadari pentingnya gereja dalam mendukung pemuda dalam berbagai aspek kehidupan. Akan tetapi, realitas di lapangan menunjukkan bahwa GKP masih perlu meningkatkan pendekatan dan pelayanannya terhadap pemuda untuk menjadikan gereja sebagai tempat yang relevan dan mendukung bagi pemuda. Tujuan: Meningkatkan pemahaman teologis dan pelayanan pastoral di GKP Jemaat Bandung khususnya di kalangan pemuda serta mempersiapkan penulis untuk pelayanan pastoral yang lebih efektif di masa depan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menjembatani pelayanan pastoral dengan pemuda di GKP Jemaat Bandung, melalui wawancara dengan berbagai pihak dan analisis berdasarkan fungsi-fungsi pastoral yang kemudian dibandingkan dengan teori pelayanan pastoral. Hasil: Penelitian ini menemukan perbedaan antara pandangan van Beek dan Wijayatsih dengan praktik di GKP Jemaat Bandung yang belum sepenuhnya merangkul seluruh anggota pemuda dimana pemuda aktif merasa didukung sementara yang tidak aktif terabaikan, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi pastoral secara menyeluruh dengan pendekatan inklusif dan digital yang lebih holistik dan berkelanjutan. Kesimpulan: Pelayanan pastoral di GKP Jemaat Bandung belum sepenuhnya seimbang dan menyeluruh, terutama bagi anggota pemuda yang jarang terlibat dalam kegiatan gerejawi. Hal ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan dan fungsi pelayanan pastoral untuk memperkuat relasi dan empati gereja terhadap seluruh jemaatnya. Saran: Pembentukan bidang diakonia komisi pemuda, pembekalan kepada komisi pemuda, rebranding kegiatan, pindahkan lokasi kegiatan ke luar gereja. 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana