DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN HIPERHOMOSISTEINEMIA DENGAN FAKTOR RISIKO KARDIOSEREBROVASKULAR PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN HEMODIALISIS
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Duta Wacana
Author
41150063, Soviasti Carissa Grace
Subject
RC Internal medicine 
Datestamp
2021-06-22 03:28:56 
Abstract :
Latar Belakang: Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan kelainan struktural dan fungsional ginjal secara progresif dan berlangsung minimal 3 bulan. Homosistein merupakan asam amino sulfhidril yang terbentuk dalam metabolisme asam amino esensial metionin. Peningkatan homosistein dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko kardioserebrovaskular yaitu: dapat dimodifikasi seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan kadar lemak darah abnormal dan tidak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, etnis/ras. Tujuan: Mengukur hubungan antara hiperhomosisteinemia dengan faktor risiko kardioserebrovaskular pada pasien penyakit ginjal kronis dengan hemodialisis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan metode potong lintang. Subyek yang diteliti adalah pasien Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisis di RS Bethesda dan RS Panti Rapih Yogyakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari penelitian utama. Analisis hasil penelitian dengan uji Chi square. Hasil: Pada penelitian, dari 122 pasien PGK yang menjalani hemodialisis yang terdiri dari 78 laki-laki dan 44 perempuan dengan rentang usia 19-82 tahun. Didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara hiperhomosisteinemia dengan usia (p= 0.378), jenis kelamin (p= 0.065), hipertensi (p= 0.691), diabetes mellitus (p= 0.540), hiperkolesterol/hipertrigliserid (p= 1.00). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara hiperhomosisteinemia dengan faktor risiko kardioserebrovaskular pada pasien penyakit ginjal kronis dengan hemodialisis 
Institution Info

Universitas Kristen Duta Wacana