Abstract :
Perkembangan zaman memengaruhi pembentukan kebudayaan dan
kesenian. Terlebih di Bali, sebagai salah satu jantung kebudayaan yang dimiliki
Indonesia. Peneliti hendak mengamat, bahwasanya perkembangan zaman yang
terjadi secara mengglobal apakah mampu memengaruhi proses interaksi yang
terjadi pada antar individu penari Tari Kecak di Cak Sekehe Gunung Jati, Dusun
Tegeskanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Harumnya nama Tari Kecak di ranah kesenian dalam dan luar negeri, membuat
peneliti tertarik untuk mengkaji para penari yang terkait di dalamnya. Hubungan
antar penari dalam memaknai Tari Kecak yang mereka lakoni menjadi fokus dasar
utama dari kajian penelitian ini.
Penelitian dilakukan dengan maksud dan tujuan antara lain untuk memberi
makna penari Tari Kecak pada Tari Kecak sakral maupun komersil, hal apa yang
mendasari dan menjadi pertimbangan untuk tetap menjadi seorang penari Tari
Kecak hingga saat ini, lalu apa keterkaitan Tari Kecak pada pembentukkan
identitas diri penari tari Kecak sebagai penari Tari Kecak tradisional, baik bersifat
sakral maupun komersil, dan bagaimana proses interaksi sesama penari Tari
Kecak di Dusun Tegeskanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten
Gianyar, dalam pembentukkan makna Tari Kecak, baik yang bersifat sakral
maupun komersil.
Judul dari penelitian ini ialah ANALIS INTERAKSI SIMBOLIK PENARI
TARI KECAK (Studi Etnografi Penari Tari Kecak di Dusun Tegeskanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Untuk itu, peneliti
menggunakan teori Interaksi Simbolik dari Mead dan Blummer dan Komunikasi
Antar Pribadi. Peneliti juga menjadikan studi etnografi dari Spradley sebagai cara
untuk melakukan penelitian ini berlangsung.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pemaknaan yang terjadi di
antara para penari Tari Kecak dalam memaknai Tari Kecak rupanya memang
terbentuk dari adanya proses interaksi dari antar pribadi satu sama lain.
Pemaknaan membentuk identitas mereka sebagai penari dengan tambahan faktor
luar yang membentuk. Seperti faktor sosial, situasional, dan secara personal.