Abstract :
Proses merger yang dilakukan antara PT XL Axiata dan PT Axis Telecom
Indonesia menimbulkan implikasi terhadap internal, salah satunya adalah
perbedaan budaya yang menyebabkan kurang kondusifnya suasana tempat kerja.
Hal ini terjadi karena proses penggabungan organisasi bukanlah hal yang mudah.
Masing-masing organisasi telah membentuk budaya dan iklim komunikasinya
sendiri yang telah melekat pada anggota organisasi mereka.
Dengan adanya perubahan bentuk perusahaan, maka harus dilakukan
komunikasi internal untuk menyelaraskan visi dan misi perusahaan secara
internal. Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi internal dalam
mensosialisasikan merger kepada karyawan. Konsep utama yang digunakan
adalah Planning and Managing Public Relations Campaigns milik Anne Gregory.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif,
dengan pengertian bahwa penelitian ini ingin menggambarkan strategi komunikasi
internal yang dilakukan selama proses merger.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa XL telah
melakukan keseluruhan langkah-langkah yang disebutkan dalam konsep Anne
Gregory. Namun, strategi yang dilakukan ini dirasakan kurang innovatif dan
kurang agresif. Agar divisi HCD mendapatkan hasil yang lebih optimal, XL dapat
menggunakan media-media baru untuk berkomunikasi dengan karyawan, seperti
email interaktif, intranet, atau helpdesk. Selain itu, perlu koordinasi yang lebih
maksimal dengan divisi-divisi yang lainnya